Pertanyaan seputar bagaimana cara menggendong bayi dengan baik seringkali muncul di kalangan orangtua. Hal ini karena orangtua memahami bahwa tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan yang memerlukan perhatian khusus. Dengan demikian, cara menggendongnya memegang peran penting seiring dengan perawatan hingga bayi tumbuh dewasa.
Moms dan Dads perlu memperhatikan posisi tubuh dan kaki yang optimal saat menggendong bayi. Posisi ideal untuk kaki bayi adalah dengan membuka dan menekuk (spread squad position). Pengaturan ini mencerminkan posisi alami saat bayi di dalam kandungan.
Lalu, bagaimana cara menggendong bayi dengan baik agar bayi tetap aman dan nyaman?
Baca Juga:Althorp Estate, Makam Putri Diana di Komplek Perumahan Milik Keluarga SpencerCerita Dibalik Kesuksesan Leonardo da Vinci, Seniman yang Terkenal Setelah Meninggal
Jika terlalu longgar, bayi dapat tergelincir dalam gendongan, terutama pada bayi prematur, yang dapat menyebabkan posisi kepala melipat ke bawah dan menghalangi saluran napasnya.
2. I (Dalam Pandangan Setiap Saat)
Penggendong harus dapat melihat wajah bayi setiap saat. Tidak boleh ada kain gendongan atau benda lain yang menutupi wajah bayi.
3. C (Dekat Cukup untuk Berciuman)
Posisi menggendong harus cukup tinggi dan aman. Sebagai patokan, penggendong seharusnya bisa mencium kepala bayi dengan mudah.
4. K (Jaga Dagu dari Dada)
Dagu bayi tidak boleh menempel pada dadanya. Penting untuk diingat bahwa posisi menekuk dapat menghambat saluran napas.
Kain gendongan juga harus memberikan dukungan pada seluruh bagian pantat dan paha bayi, dengan kedua lutut bayi terbuka seperti dalam posisi jongkok atau membentuk huruf M (seperti yang ditunjukkan dalam gambar).