Tes pendengaran anak merupakan langkah umum untuk mengevaluasi keadaan pendengaran Si Kecil. Pentingnya pendengaran yang baik bagi anak tidak hanya memfasilitasi kemampuannya dalam berkomunikasi, tetapi juga memudahkan proses pemahaman bahasa lisan dan pengembangan kemampuan berbicara.
Meskipun demikian, ada situasi tertentu di mana anak perlu menjalani tes pendengaran. Dalam Journal of American Medical Association, menyebutkan bahwa tujuan skrining dengan tes pendengaran anak adalah untuk mendeteksi dini gangguan pendengaran, sehingga dapat meningkatkan hasil perkembangan dan kemampuan berbahasa anak.
Gangguan pendengaran pada masa kanak-kanak dapat berdampak negatif pada perkembangan keseluruhan, terutama dalam hal komunikasi dan prestasi pendidikan, tanpa memandang faktor usia, jenis kelamin, etnis, atau status sosial ekonomi.
Baca Juga:Mulai dari Sekarang, Menerapkan Slow Living Saat LiburanBegini Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living Seperti Lulu Tobing
Untuk informasi lebih lanjut,yuk simak penjelasan mengenai tes pendengaran anak berikut ini!
Langkah ini dianggap penting untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada anak sebelum mencapai usia 3 bulan.
Pada tahap selanjutnya, Si Kecil perlu menjalani tes pendengaran lagi saat berusia 18 bulan hingga 2 tahun, terutama jika mereka belum menunjukkan kemampuan berbicara atau penggunaan kata-kata pada periode tersebut.
Pentingnya tes fungsi pendengaran bagi anak bergantung pada usia Si Kecil. Jika anak sudah mampu berbicara dan tidak ada keluhan, pemeriksaan mungkin tidak diperlukan.
Namun, penting untuk melakukan pemeriksaan pendengaran jika anak mengalami keluhan seperti penurunan pendengaran atau ketidaknyamanan, terutama jika pemeriksaan fisik telinga menunjukkan kondisi normal. Jadi, tes pendengaran si Kecil menjadi penting ketika ada indikasi gangguan pendengaran.