ABR menggunakan elektroda yang ditempel pada kulit kepala bayi menggunakan perekat. Tes ini mengukur aktivitas otak sebagai respons terhadap suara.
Sementara EOAE merupakan tes yang menggunakan colokan kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam telinga bayi dan dapat dilakukan saat bayi sedang tidur.
Di antara kedua tes tersebut, audiolog lebih cenderung memilih ABR karena lebih mungkin untuk mendeteksi jenis gangguan pendengaran tertentu yang disebut auditory dys-synchrony dibandingkan dengan tes EOAE.
Baca Juga:Mulai dari Sekarang, Menerapkan Slow Living Saat LiburanBegini Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living Seperti Lulu Tobing
Tes Pendengaran pada Anak yang Usianya Lebih Tua
Untuk menguji pendengaran anak yang lebih tua, terdapat dua jenis tes, yaitu pure tone audiometry dan tympanometry.
Pure tone audiometry melibatkan penggunaan mesin listrik untuk menghasilkan suara pada tingkat volume dan frekuensi yang berbeda di dalam telinga anak.
Sementara itu, tympanometry, atau sering disebut sebagai audiometri impedansi, dapat dilakukan di berbagai praktek dokter untuk mengevaluasi fungsi telinga tengah anak.***