Dengan cara ini, kita dapat menghindari kepanikan mencari barang-barang yang tidak berada di tempatnya pada Senin pagi.
Mengurangi penggunaan smartphone
Adopsi konsep slow living saat liburan menjadi penting atas dua alasan yang berbeda. Pertama, kehadiran smartphone dapat menghalangi kita untuk benar-benar meresapi momen dan cenderung meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
Mulai dari mengecek email kantor hingga membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain di media sosial, atau bahkan hanya membaca tajuk berita yang menyedihkan. Berikan waktu istirahat dengan lebih banyak membaca buku, melakukan perjalanan, mendengarkan podcast atau musik, atau menonton film yang bisa membangkitkan semangat.
Baca Juga:Begini Cara Menerapkan Gaya Hidup Slow Living Seperti Lulu TobingApa Itu Slow Living dan Bagaimana Cara Menerapkannya? Simak Penjelasannya!
Selanjutnya, penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari perangkat elektronik kita dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang biasanya meningkat di malam hari untuk mengatur pola tidur kita. Dampaknya, hal ini dapat mempengaruhi lama dan kualitas tidur, mengacaukan ritme sirkadian tubuh kita.
Dr. John Harcup, yang menjabat sebagai Ketua Komite Penasihat Medis untuk British Spa Foundation, menyebutkan bahwa mandi air hangat memberikan sensasi kenyamanan seolah-olah berada dalam rahim.
Berendam di dalam bak mandi berisi air hangat juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Untuk meningkatkan tingkat relaksasi, pertimbangkan untuk menambahkan elemen tertentu ke dalam air mandi.
Misalnya, menggunakan garam epsom dapat membantu meredakan stres dan mengurangi ketegangan otot. Alternatifnya, kamu dapat menambahkan minyak esensial dengan aroma favorit, seperti kelapa, jojoba, atau mawar, guna memberikan pengalaman relaksasi yang lebih memuaskan.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memulai gaya hidup slow living di hari libur.***