Frugal living, atau gaya hidup hemat, kini menjadi pilihan menarik di berbagai kalangan, terutama bagi mereka yang hidup di perkotaan dengan biaya hidup yang cenderung tinggi. Lalu, apa itu frugal living?
Terjemahan dari bahasa Inggris, frugal berarti hemat, dan living berarti gaya hidup. Jadi, frugal living dapat dijelaskan sebagai gaya hidup yang menjunjung tinggi hemat. Frugal living bukan hanya tentang hemat uang, tetapi juga melibatkan keputusan-keputusan sadar dalam pengelolaan keuangan sehari-hari.
Yuk ketahui lebih lanjut apa itu frugal living!
Gaya hidup frugal living bukanlah tren baru; ini merupakan hasil dari perubahan budaya dan kesadaran bersama tentang keuangan dan pengelolaan sumber daya. Meskipun terdapat dampak modern, prinsip-prinsip frugal living telah ada sejak zaman dahulu dan menjadi bagian dari budaya di berbagai komunitas global.
Baca Juga:Ibu Wajib Simak! Cara Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada AnakMoms Lakukan Ini! Tes Pendengaran Anak untuk Mendeteksi Gangguan Pendengaran Sejak Dini
Pada intinya, prinsip utama frugal living adalah menciptakan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pokok dan menikmati kehidupan tanpa terjerat utang berlebih atau melakukan pemborosan.
Konsep frugal living mulai berkembang selama masa The Great Depression di Amerika Serikat pada tahun 1929-1939, di mana kondisi ekonomi sulit mendorong orang untuk lebih menghargai nilai uang dan mengurangi pemborosan. Selain itu, kesadaran akan perubahan iklim dan keberlanjutan mendorong adopsi frugal living sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk praktik-praktik seperti mengurangi konsumsi plastik, mendukung produk lokal, dan mendaur ulang.
Dengan perkembangan media sosial, konsep frugal living menyebar cepat. Komunitas online, blog, dan platform media sosial menjadi tempat bagi orang-orang untuk berbagi tips, trik, dan pengalaman dalam mengadopsi gaya hidup hemat ini.