KBEONLINE.ID– Jurnalis ternama Najwa Shihab diintimidasi diam atau mati. Sosok wartawati seperti Najwa Shihab dan tim tidak luput dari tekanan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris DPP PDIP yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebutkan jurnalis juga menerima intimidasi selama pelaksanaan pilpres 2024.
“Masa Mbak Najwa saja menerima intimidasi. Mbak Nana (sapaan Najwa Shihab, red) yang memandu acara Mata Najwa diintimidasi. Akun Mbak Nana dan pengikutnya ada 31 dalam kelompok Narasi ini sudah diretas. Sudah diancam mau diam atau mati,” kata Hasto.
Baca Juga:Bupati Aep Tinjau Gereja di Karawang dan Dengklok: Toleransi Beragama Masyarakat Karawang TinggiDir Lantas Polda Jabar Pantau Arus Lalin Tol Jakarta-Cikampek, Cek Langsung Pos Pam Rest Area KM57
Ia juga mengatakan berbagai elemen bangsa dari ketua rukun tetangga (RT), kepala desa, tiktoker, sampai pengusaha menerima intimidasi selama pelaksanaan Pilpres 2024.
Hasto berkata demikian dalam sambutan setelah meresmikan kantor TPD Ganjar-Mahfud Jawa Barat di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung (24/12).
“Kepala desa diintimidasi, pengusaha diintimidasi agar tidak membantu Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD,” kata Hasto dalam pidatonya seusai meresmikan kantor TPD Ganjar-Mahfud Jawa Barat di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu.
Dia mengajak kader partai pengusung Ganjar-Mahfud mau melawan setiap ancaman termasuk membela Najwa yang menerima tekanan.
“Apakah kita membiarkan ancaman ini? Apakah kita akan membiarkan ancaman terhadap Mbak Najwa,” kata dia yang dijawab tidak oleh para sukarelawan dan kader parpol pengusung yang hadir dalam peresmian kantor TPD Ganjar-Mahfud Jawa Barat.
Dia di sisi lain kemudian membandingkan tekanan dari Najwa Shihab dengan cepat lenyapnya video capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang menarik jaket Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Menurut dia, sikap Prabowo menarik jaket Bahlil menunjukkan eks Danjen Kopassus itu tidak mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak pernah berperilaku kasar.