Orang tua sebaiknya selalu mengamati dan merespons dengan cepat jika bayi menunjukkan kombinasi gejala ini, karena hal tersebut dapat menandakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Pastikan Si Kecil Tidak Tengkurap Setelah Menyusu
Posisi telentang setelah menyusui dapat memicu refluks dan meningkatkan risiko gumoh pada bayi. Oleh karena itu, sebaiknya Moms tidak langsung menidurkan Si Kecil setelah sesi menyusui. Sebaliknya, lebih baik menggendong atau memegang bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit setelah makan.
Sendawakan Bayi
Setelah Moms selesai menyusui atau memberi makan pada Si Kecil, pastikan bahwa posisi kepala bayi tetap tegak selama 20-30 menit. Posisi yang tegak dapat membantu bayi untuk bersendawa lebih mudah. Bersendawa setelah setiap sesi menyusui dapat membantu mencegah penumpukan udara di perut bayi yang dapat menyebabkan kembung dan gumoh.
Perhatikan Ukuran Dot
Baca Juga:Kenali Penyebab Bayi ‘Gumoh’ atau Muntah Setelah Minum ASIInspirasi Nama Bayi Islami Perempuan Berawalan A Beserta Artinya
Jika Si Kecil menggunakan dot, Moms harus memperhatikan ukuran dot yang digunakan. Lubang dot yang terlalu besar dapat menyebabkan keluarnya susu secara berlebihan, meningkatkan risiko tersedak dan gumoh pada bayi.
Berikan Makanan Secukupnya
Langkah lain yang bisa Moms ambil untuk menghindari kejadian gumoh berlebih pada Si Kecil adalah memberikan makan atau susu dengan porsi yang tepat. Pastikan Moms juga melakukan sendawa pada Si Kecil setiap setelah sesi menyusui atau pada waktu-waktu tertentu.
Banyak orang tua yang sering kali bingung dalam membedakan antara gumoh dan muntah pada bayi. Saat terjadi gumoh, umumnya Si Kecil hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas, mungkin sekitar 10 cc saja. Gumoh juga biasanya disertai dengan sendawa ketika Moms menggendong bayi dalam posisi tegak. Di sisi lain, muntah ditandai dengan keluarnya cairan dalam jumlah yang lebih besar dengan semburan yang lebih kuat.