Handphone memiliki potensi untuk mengandung mikroba yang dapat menyebabkan penyakit. Saat berada di toilet, baik sedang mandi maupun buang air besar, kamu seringkali membawa ponsel, entah karena memiliki urusan yang tidak bisa di tinggalkan atau hanya untuk mengisi waktu di toilet. Meskipun tidak terlihat secara kasat mata, membawa handphone ke toilet dapat memiliki dampak buruk terhadap kebersihan tubuh.
Bakteri dapat menempel pada ponsel kamu saat berada di toilet, dan hal ini dapat menyebabkan ketidak higenisan. Para ahli mengungkapkan bahwa kuman dan bakteri dapat menyebar ke ponsel kamu ketika berada di toilet.
Meskipun toilet rumah mungkin terlihat bersih, toilet umum bisa mengandung berbagai jenis bakteri yang dapat berkembang biak di ponsel, terutama melalui percikan yang tidak di sadari.
Baca Juga:Melawan Batas Privasi Pasangan, Apa Boleh Mengecek Handphone Suami?Tanpa Bertemu, Berikut 5 Cara Ampuh Nagih Hutang Lewat Pesann Whatsapp
Berbagai jenis bakteri di toilet, seperti norovirus, salmonella, E. Coli, dan kuman penyebab penyakit diare lainnya, dapat menempel pada ponsel dan berpotensi menyebabkan penyakit.
Di kutip dari Daily Record, Liputan6.com merangkum informasi menyeluruh tentang risiko bermain ponsel saat berada di toilet menurut ahli. Meskipun kegiatan menggunakan ponsel di toilet mungkin terlihat sepele, tetapi praktik ini sebenarnya dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan. Ahli kesehatan telah memberikan peringatan tegas terkait kebiasaan ini. Banyak orang mungkin telah terbiasa membawa perangkat mereka ke kamar mandi untuk hiburan ringan, seperti menelusuri TikTok atau membalas pesan. Namun, Dr. Sethi, seorang dokter yang berkompeten, menekankan pentingnya menghentikan atau setidaknya mengubah cara kita menggunakan ponsel saat di toilet.
Menurut Dr. Sethi, penggunaan ponsel di toilet, khususnya saat buang air besar, dapat memiliki dampak serius pada tubuh. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan Anda duduk di toilet dalam durasi yang lebih lama, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan dan ketegangan pada rektum dan anus. Dampaknya, masalah kesehatan seperti wasir, fisura anus, dan bahkan prolapsus rektum bisa muncul.