KBEONLINE.ID- Politik pilpres makin hangat. Saling serang pernyataan tidak hanya terjadi di panggung debat, tapi juga di luar panggung. Terbaru Cawapres 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sindir Partai Demokrat sebagai tetangga sebelah yang tidak ikut perubahan.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai ‘tetangga sebelah’ yang dimaksud Cak Imin adalah Partai Demokrat.
” Jika kita mau tuding secara spesifik, rasa-rasanya sindiran Muhaimin itu hanya dialamatkan kepada Demokrat. Karena memang sejak awal Demokrat itu iman politiknya adalah perubahan, mazhab politik Demokrat itu adalah mazhab politik yang agresif dan mazhab politik yang anti terhadap Jokowi yang jelas-jelas saya kira merestui Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto,” kata Adi.
Baca Juga:DPRD Tetapkan Perda Pengawasan Jasa Konstruksi dan Perda Pergudangan, Bupati Aep: Bisa Tingkatkan Ekonomi KarawangAwas, Pejabat Piknik, Rotasi-Promosi Pemkab Karawang Bakal Dicancel Bupati Aep
Ia menuturkan Cak Imin sedang menunjuk Demokrat. Menurutnya parpol lain selain Demokrat yang ada di kubu Prabowo merupakan parpol pro pemerintah.
“Jadi tak bukan dan tak lain, sindiran Gus Muhaimin itu ditujukan dan diarahkan kepada Partai Demokrat bukan kepada partai lain. Bukan kepada Golkar bukan kepada PAN dan PPP yang sejak awal napas politiknya bukan napas politik perubahan, tapi napas politik yang pro pemerintah, nafas politik yang keberlanjutan,” ujarnya.
“Jadi Muhaimin itu ingin menunjuk hidung Demokrat yang dinilai menyesal tak merapat ke kubu perubahan yang menurut Muhaimin saat ini sedang punya tren positif naik elektabilitasnya,” lanjutnya.
Sementara itu menanggapi sindiran Cak Imin kubu Partai Demokrat sebagai partai yang pernah bergabung ke Koalisi Perubahan buka suara. Demokrat tidak merasa bagian dari pihak yang disebut ‘tetangga sebelah’ oleh Cak Imin.
“Tentu kami tidak merasa sebagai pihak yang disebut sebagai ‘tetangga sebelah’ seperti yang disampaikan Cak Imin. Partai Demokrat tetap konsisten dan istikamah dengan platform perjuangan perubahan dan perbaikan dalam bingkai kesinambungan,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Menurut Kamhar, PD konsisten selama dua periode menjadi oposisi. Dia mengatakan sikap PD bukan hanya sekadar jargon.