KBEONLINE.ID- Puncak musim hujan masih bulan depan. Warga Karawang, Cikarang dan Bekasi diminta lakukan antisipasi akan datangnya puncak musim hujan ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bekasi akan terjadi pada Bulan Februari hingga Maret 2023 mendatang. Sementara itu, meskipun puncak musim hujan masih bulan depan. Sejumlah wilayahnya di Cikarang sudah terendam banjir sejak pekan pertama tahun 2024 ini.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi pun mengimbau masyarakat untuk waspada bencana hidrometeorologi. “Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bekasi, untuk sama sama mengantisipasi, dan siaga kebencanaan,” ujar Dodi kepada KBE, Senin, (8/1) kemarin.
Baca Juga:Panduan Merawat Sepatu Kulit Agar Tetap Elegan dan AwetRawat Jam Tangan Digital Mahalmu Itu Agar Awet Selalu Optimal
Dodi menjelaskan, masyarakat Kabupaten Bekasi secara umum sudah memiliki kemampuan untuk melakukan mitigasi bencana di lingkungannya.
Terlebih, sebagian besar desa yang ada di Kabupaten Bekasi memiliki tim yang dibentuk BPBD Kabupaten Bekasi untuk mitigasi awal, seperti Desa Tangguh Bencana (Destana) dan relawan lainya.
“Kami imbau, untuk masyarakat agar membersihkan lingkungan, jangan membuang sampah ke sungai, dan kesiapsiagaan bencana yang sudah dilatih melalui Destana, Katana bisa diaplikasikan saat terjadi bencana,” imbuhnya.
Ia menuturkan, untuk potensi bencana di musim hujan yang rawan terjadi di Kabupaten Bekasi yakni banjir, longsor dan puting beliung. Kendati demikian, untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Bekasi terus melakukan kesiapsiagaan. Di antaranya menyiapkan logistik dan sarana prasarana pendukung dalam penanganan bencana.
“Kita bersama-sama dengan masyarakat melakukan mitigasi. Karena penanganan bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga seluruh komponen masyarakat,” tuturnya.
Dodi menambahkan, untuk antisipasi bencana di musim hujan, pihaknya menyiagakan personel 24 jam untuk melayani masyarakat, terutama di daerah rawan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana penanganan akan lebih cepat.
“Kita persiapkan dari sekarang, sehingga apabila terjadi banjir, semuanya sudah siap. Termasuk sarana dan prasarana penanganan bencana. Kami semua siaga selama 24 jam,” tandasnya. (Cr2/wyd)