Dalam konteks ini, Zhao juga menyebutkan teori yang menyatakan bahwa banyak orang Tionghoa Amerika lebih mencirikan tradisi mi panjang umur dengan Tahun Baru Imlek. Menurutnya, ketika orang Tionghoa Amerika menjauh dari akar budaya mereka, mereka mungkin tidak merasakan identitas mereka sepanjang tahun, tetapi selama festival seperti
Tahun Baru Imlek, kecintaan terhadap budaya mereka meledak. Sementara itu, Yuanpeng berpendapat bahwa mi panjang umur lebih erat dikaitkan dengan ulang tahun daripada dengan perayaan Tahun Baru Imlek. “Saya tidak berpikir keluarga saya akan menyajikan mi panjang umur selama Tahun Baru Imlek,” ujarnya.