3. Festival Lentera sebagai Penutup Meriah
Perayaan Imlek diakhiri dengan puncak keseruan yaitu Festival Lentera. Meskipun telah menjadi tradisi umum di beberapa tempat di Indonesia, banyak yang tidak menyadari bahwa Festival Lentera menandakan akhir dari perayaan Tahun Baru Imlek. Pada festival ini, rumah-rumah didekorasi dengan lentera berwarna-warni dan cantik.
Di Tiongkok, lentera sering dihias dengan tulisan, gambar-gambar, atau tebakan. Legendanya berkaitan dengan Kaisar Langit yang marah di sebuah kota dan merencanakan untuk membakarnya, tetapi penduduk kota menyelamatkannya dengan menyalakan lentera sebagai tipu daya.
Meski kini lebih bersifat kultural, barongsai tetap mempertahankan kehebatannya. Naga, sebagai makhluk mitologi, telah mengalami evolusi dari dinasti ke dinasti, dengan tubuh yang menggabungkan berbagai elemen seperti ular, tanduk rusa, telinga banteng, mata kelinci, cakar harimau, dan sisik ikan. Tarian naga juga diiringi oleh musik keras yang diyakini dapat mengusir roh jahat dan energi negatif.
Baca Juga:Unik, 5 Fakta Unik Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia.5 Kebiasaan Unik Yang Biasanya dilakukan Jelang Perayaan Imlek
5. Perayaan Imlek di Indonesia: Sejarah yang Baru
Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia mendapat pengakuan resmi pada tahun 1998 setelah rezim Orde Baru runtuh. Presiden Gus Dur, yang dikenal karena sikap tolerannya terhadap keberagaman budaya, memutuskan untuk memberikan status hari libur nasional untuk perayaan ini. Sejak saat itu, masyarakat Indonesia, tanpa memandang latar belakang budaya, dapat merayakan Imlek bersama-sama, mencerminkan semangat keberagaman dan toleransi di Indonesia.