KBEONLINE.ID – dr Putih Sari: Stunting Ancam Generasi Bangsa. Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Putih Sari menegaskan, program percepatan penurunan stunting merupakan harga mati untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia di masa depan.
Kata dia, stunting tidak hanya berbahaya untuk kesehatan dan mengganggu pertumbuhan fisik anak saja. Akan tetapi, kasus stunting juga menjadi salah satu penyebab turunnya kecerdasan (IQ) anak. Baik secara akademik maupun di bidang lainnya.
“Tren di Indonesia saat ini, anak-anak kita mengalami kemerosotan IQ. Oleh karena itu program penurunan stunting ini sangat penting untuk menyelamatkan generasi bangsa,” ungkap Putih Sari di Gedung Serbaguna Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang. Rabu, (17/1) siang.
Baca Juga:Aseek, Tahun Ini Pos Pemadam Kebakaran Kecamatan Serang Baru Dipastikan BeroperasiBegini Cara Karyawan Toyota Dieksekusi Para Pelaku di Sasak Misran Klari, Berboncengan, Eksekutor Tikam Leher Korban dari Belakang
Di hadapan ratusan warga yang hadir Putih Sari menjelaskan, stunting adalah kondisi dimana adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh pada anak akibat dari kurang gizi. Akibatnya, anak tersebut tidak memiliki berat badan dan tinggi yang ideal. Maka ini sangat mengancam bagi generasi penerus bangsa.
Putih Sari juga menekankan, agar warga dapat menerapkan program keluarga berencana (KB) dan memiliki asupan gizi baik yang menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting.
“Upaya penanggulangan stunting sangat penting. Dengan demikian, program KB di keluarga bapak-ibu sekalian harus bisa terwujud. Dan ingat, asupan gizi yang baik sangat penting sekali dalam pencegahan stunting ini,” kata Putih.
Disisi lain, Sekretaris DPPKB Karawang Imam Bahanan menambahkan, proses percepatan penurunan stunting dimulai sejak seribu hari pertama kehidupan anak. Bahkan, sebelum menjadi pengantin, calon ibu dan ayah juga sudah mendapat edukasi seputar bahaya dan pencegahan stunting.
Tahun ini, kata Imam, target penurunan stunting di Karawang menjadi 8 persen. Untuk mencapai target itu, DPPKB Karawang bersinergi dengan seluruh stakeholder gencar melakukan kampanye penurunan stunting.