KBEONLINE.ID- Inilah kata-kata dan tangisan palsu Ossy Claranita saat menolak jasad suaminya diotopsi oleh polisi.
Ossy Claranita (32) mengalami kepanikan saat polisi menjelaskan kebutuhan otopsi terhadap jasad suaminya, karyawan Toyota, Arif Sriyono (32).
Saat diinterogasi polisi tampak Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Abdul Jalil memimpin pembicaraan bersama Ossy di sebuah ruangan, didampingi oleh beberapa orang.
Baca Juga:Kasus Petani Tiba-tiba Ditagih Rp 4 Miliar oleh Bank Diproses, Polisi akan Periksa Tersangka Pemalsu Dokumen, Notaris dan Pihak BankMengapa OC Tega Membunuh Suami? Ini Penjelasan Psikolog
Abdul menjelaskan pentingnya otopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematian Arif, seorang buruh pabrik PT Toyota Indonesia.
Walau demikian, Ossy menangis tersedu dan menolak jasad suaminya untuk diotopsi.
“Saya tidak mau, pasti harus diproses lagi kan, dia sudah menderita, Pak. Saya yakin dia sangat menderita saat kejadian,” ujar Ossy sambil menangis, tangan menutupi wajahnya.
Ia kemudian menangis dengan keras, tubuhnya membungkuk, dan kedua tangannya menutupi mukanya.
Meski begitu, Kasat Reskrim Polres Karawang Abdul Jalil yang punya pengalaman luas soal reskrim terus menjelaskan perlunya otopsi karena hasilnya akan diminta oleh hakim dan jaksa selama persidangan.
Dan Ossy tetap menolak dan menyatakan kesedihannya, sambil berucap, “Ya Allah, Pak, Anda tidak merasakan apa yang saya rasakan. Anda tidak merasakan.”
Akhirnya Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengakui bahwa penolakan otopsi menjadi salah satu kecurigaan pihak kepolisian.
Baca Juga:Psyche Stress, Gara- gara Perang dengan Hamas Anak- anak Muda Israel Full StresSosok Buya Syakur, Kiai Pembaharu yang Betah di Pesantren, Kajian Keislamannya Mencerahkan dan Tersebar di Medsos
Polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menganalisis 27 CCTV di sepanjang tiga kilometer dari rumah korban hingga lokasi kejadian di pinggir irigasi Sasak Misran, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Dari hasil analisis tersebut, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku, terutama karena postur tubuh pria yang membawa motor korban mirip dengan adik Ossy, Pandu (19), yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Selain itu, ketidakkooperatifannya, banyak pertanyaan yang berbelit-belit, dan setelah mencocokkan data TKP dengan keterangannya, banyak ketidaksesuaian,” kata Wirdhanto dalam keterangan pers di Mapolres Karawang pada Selasa (16/1/2024).