Pada tahun 1979 sampai tahun 1981, beliau menyelesaikan studi sastra Linguistik di Tunisia.
Setelah menyelesaikan studi di Tunisia, beliau melanjutkan studinya di London dan menyelesaikan Ilmu Metodologi dan Dialog Teatris pada tahun 1985.
Setelah kurang lebih 20 tahun mengenyam pendidikan akademik di Timur Tengah dan Eropa, akhirnya pada tahun 1991, beliau kembali ke Indonesia bersama dengan Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Madjid dan Alwi Shihab, kemudian mereka membentuk Forum Empati Club.
Baca Juga:Innalillahi, Ulama Kharismatik dan Pemikir KH Buya Syakur Pulang ke RammatullahInilah Suasana Saat Ossy Claranita Nanda Pura-pura Menangis di Depan Polisi Soal Kematian Suaminya, Eh Ternyata Dia Dalang Pembunuhannya..
Tak berselang lama, beliau kembali ke kampung halaman pada tahun 1991, pada saat itu buya masih belum memiliki cita-cita untuk mendirikan sebuah pesantren, namun atas dorongan ibundanya, pada akhirnya di tahun itu buya menerima seorang santri pertama yant kemudian terus bertambah.
Hingga akhirnya, pada tahun 1991 buya mendirikan sebuah pesantren yang diberi nama pondok pesantren Yasiniyah.
Pondok pesantren Yasiniyah itu sendiri diambil dari nama ayahandanya.
Hingga pada tahun 1994, Pesantren Yasiniyah mengalami kemajuan yang begitu pesat dari sisi kualitas dan kuantitas.
Karena begitu banyaknya santri pada saat itu, sedangkan asrama tempat tinggal santri mengalami kesulitan untuk berkembang maka, Buya memutuskan untuk hijrah ke tempat baru.
Tepatnya pada tanggal 11 April 1996 yang bertepatan dengan bulan Dzulhijjah adalah peristiwa penting yang membahagiakan perasaan seluruh santri dan pengurus waktu itu, karena hari itu mereka melakukan perjalanan hijrah dari Pondok Pesantren Yasiniyah ke Pondok baru yang kemudian diberi nama Pondok Pesantren Cadangpinggan.
Pondok Pesantren Cadangpinggan bertempat di Jl. By Pass Kertasemaya KM 37 RT 01/01 Ds. Gedangan Kecamatan Sukagumiwang Kab. Indramayu.
Dalam perjalanannya, Pondok Pesantren Cadangpinggan terus berkembang di sektor kegiatan santri, salah satunya melalui kegiatan life skill dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Baca Juga:Ossy Claranita Nanda Dalangi Pembunuhan Suami Gara-gara Ketahuan Selingkuh, Ramai di Medsos Ia PL di Tempat KaraokeTMP Karawang Desak Bawaslu Tindak Cellica dan Dinkes Sanksi ASN yang Terlibat Politik Praktis
Dalam kegiatan rutinnya, pondok pesantren Cadangpinggan mengadakan kegiatan untuk santrinya seperti: Qiroati, Madrasah Arobiyah, Qiroatul Kutub dan Dirosah Quraniyah.