Meski begitu, dibutuhkan kerja ekstra serta anggaran yang tak sedikit untuk kembali menghidupkan wisata Pantai Tanjung Baru. Sebab, selain sarana dan prasarananya banyak yang rusak akibat tak terawat. Akses jalan ke lokasi wisata juga masih sangat buruk.
“Pertama akses jalan dulu harus dibenahi. Tidak cuma pengerasan, itu harus di beton biar tidak gampang rusak. Lalu sarana prasarananya juga harus dilengkapi, kami sudah berulang-ulang mengajukan sampai capek,” katanya.
Sementata itu, Sandi Alamsyah salah satu pengelola Pantai Tangkolak di Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan mengungkapkan, Pantai Tangkolak sempat ramai didatangi pengunjung sejak viral di tahun 2018 hingga 2019 silam. Namun, sejak pandemi Covid melanda di tahun 2020, Pantai Tangkolak kini sepi pengunjung.
Baca Juga:Kejari Dalami Dugaan Korupsi Dana ORMIT Disdikpora KarawangTimah Panas Bersarang, Eksekutor Mengaku Menyesal dan Terjebak oleh OC Atas Kasus Sasak Misran
Sandi berharap, pemerintah melakukan evaluasi terhadap sektor pariwisata. Sebab, jika dibiarkan begini masyarakat pengelola wisata bisa kehilangan mata pencaharian. “Dulu banyak pak yang mau jadi tour guide, ada yang berjualan, ada yang merawat mangrove. Sekarang ya tidak ada, soalnya tidak ada pendapatan lagi dari sektor ini. Mereka semua kembali jadi masyarakat nelayan biasa,” tandasnya. (wyd)