Disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu ‘Asakir dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi saw bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: “Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun.”
Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa
Baca Juga:The Boy and the Heron (2023) rating 97%, Berikut 5 Film Anime Rating Tertinggi 2024Ramalan Zodiak 18 Januari 2024, Mendapatkan Keberuntungan di Minggu Ini!
Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan istimewa (asyhurul hurum) dalam Islam selain yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharrram. Karena termasuk bulan yang istimewa, maka berpuasa di bulan-bulan tersebut mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan bulan lainnya.
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.”
Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan lain yang tak kalah istimewa dari berpuasa di bulan Rajab adalah dijauhkan dari api neraka. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
من صام من رجب يوما كان كصيام شهر ، ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ، ومن صام منه عشرة أيام بدلت سيئاته حسنات
Artinya: “Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan.”
Untuk diketahui, beberapa hadits di atas berkedudukan sebagai hadits dhaif. Imam al-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi li Al-Fatawi menerangkan kebolehan meriwayatkannya untuk fadhailul amal. Dengan demikian, menggunakan hadits-hadits tersebut sebagai dalil keutamaan-keutamaan berpuasa pada bulan Rajab masih diperbolehkan.