“Kita sudah berkerjasama dengan Aeonmall bahkan ada sarana yang permanen disana terkait pemasaran UMKM, Kita juga ada pameran ditambah bazar-bazar pusat UMKM dan Toko daring yang sepenuhnya di isi oleh UMKM, mudah-mudahan ini akan menjadi solusi untuk para pencari kerja,” ucap dia.
Kendati demikian, perusahaan yang sudah berdiri selama 33 tahun itu berhenti beroperasi, Dani menerangkan itu merupakan dampak resiko perusahaan yang tidak bisa dihindari dari segi persaingan bisnis.
Oleh karena itu, Dani bilang pemerintah saat ini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi tengah mengawal hak-hak ribuan karyawan yang di PHK.
Baca Juga:Fungsi Penutup Rantai pada Sepeda MotorHeboh Tutupnya Pabrik Ban di Cikarang, Badai PHK dan Ancaman Pabrik Tutup Mulai Menghantui, Begini Respon Pemerintah
“Memang namanya bisnis resiko-resiko seperti itu pasti ada persaingan yang tidak bisa di hindari, Kalo melihat kondisi perusahaan kan itu diluar kemampuan kami untuk menjaga produktivitas dan produksinya.” ujarnya.
Tetapi ketika memang mereka terhambat sehingga harus mem-PHK karyawan nah yaitu hal karyawan nya harus dipenuhi. Tugas kami adalah menjaga hak-hak pekerja. Kami sudah tugaskan Dinas Tenaga Kerja untuk mengawal itu semua sejauh ini laporan nya sesuai prosedur.” tandasnya. (iky)