Salju selalu menjadi daya tarik orang untuk berwisata. Proses terjadinya salju melibatkan beberapa tahapan di atmosfer. Berikut adalah ringkasan dari proses pembentukan salju:
1. Penguapan dan Kondensasi:
Semuanya dimulai dengan penguapan air dari permukaan bumi, seperti dari lautan, sungai, dan danau. Air yang menguap menjadi uap air naik ke atmosfer. Di sana, ketika udara naik, tekanan dan suhu turun, menyebabkan uap air mengalami kondensasi dan membentuk butiran air kecil atau titik embun.
2. Pembentukan Kristal Es:
Titik embun tadi menjadi titik awal pembentukan kristal es. Jika suhu cukup rendah, air yang terkondensasi akan membeku langsung menjadi kristal es kecil.
3. Pembentukan Butiran Salju:
Baca Juga:Rekomendasi Minuman Untuk Menghangatkan TenggorokanRekomendasi Makanan ini Bisa Meredakan Flu lho! Yuk Intip
Kristal es ini dapat bertambah besar saat bertemu dengan uap air tambahan di sekitarnya. Selama kristalisasi berlanjut, salju dapat mengambil berbagai bentuk unik dan simetris.
4. Pertumbuhan Butiran Salju:
Saat butiran salju turun melalui lapisan atmosfer yang berbeda-beda, seperti lapisan yang lebih hangat dan lembab serta lapisan yang lebih dingin, salju dapat terus bertambah besar karena menangkap lebih banyak uap air dan kristalisasi yang berlanjut.
5. Agregasi Butiran Salju:
Butiran salju yang sudah terbentuk dapat saling menempel dan membentuk struktur yang lebih besar. Proses ini disebut agregasi, dan hasilnya adalah salju yang tampak seperti kelopak salju atau kristal yang kompleks.
6. Turun ke Permukaan Bumi:
Setelah butiran salju cukup besar dan berat, gravitasi menariknya turun ke permukaan bumi. Selama perjalanan turun, salju dapat melewati berbagai lapisan udara yang memengaruhinya, memberikan variasi dalam bentuk dan struktur butiran.
Proses ini menghasilkan berbagai macam bentuk dan ukuran salju yang kita lihat. Setelah salju mencapai tanah, kita dapat melihatnya sebagai lapisan salju yang menutupi permukaan bumi.