Selain perubahan suasana hati, beberapa gejala baby blues syndrome dapat mencakup:
- Kelelahan yang membuat ibu sulit merawat diri sendiri.
- Sensitif, mudah marah, dan merasa cemas.
- Perasaan kesedihan, kemurungan, dan kecemasan.
- Menangis tanpa sebab yang jelas.
- Kehilangan selera makan.
- Kesulitan tidur.
- Rasa kewalahan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari sebagai ibu baru.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
Umumnya, gejala ini mulai membaik seiring berjalannya waktu, khususnya pada hari ke-10. Namun, jika gejala tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah, sebaiknya mencari bantuan lebih lanjut karena mungkin terjadi depresi pascamelahirkan.
Pada awalnya, depresi pascamelahirkan dapat mirip dengan baby blues karena memiliki banyak gejala yang serupa, termasuk perubahan suasana hati, tangisan, kesedihan, insomnia, dan mudah marah. Perbedaannya terletak pada intensitas gejala; depresi pascamelahirkan cenderung lebih parah dengan gejala seperti perasaan putus asa, merasa tidak berharga, kurang ikatan dengan bayi, hingga muncul pemikiran untuk bunuh diri atau ketidakmampuan untuk merawat bayi yang baru lahir.
Baca Juga:Cara Menerapkan Rumus Excel yang SederhanaRumus Excel SUM, IF, COUNT, MIN MAX, TRIM, OR, AND
Hal ini dianggap sebagai respons yang wajar, dan penting bagi wanita pascamelahirkan untuk diingatkan bahwa perasaan ini merupakan bagian normal dari masa transisi, serta mendapatkan dukungan selama proses ini.