Baby blues syndrome merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh ibu-ibu yang baru saja melahirkan. Namun jangan khawatir, terdapat beberapa gejala baby blues syndrome yang bisa Ayah waspadai.
Mengingat bahwa ibu baru melahirkan cenderung mengalami ketidakaturan tidur, kurangnya waktu tidur, dan kurangnya kesempatan untuk istirahat pribadi, tidak mengherankan bahwa banyak dari mereka mengalami depresi ringan dan fluktuasi suasana hati. Ini bisa menajdi penyebab Ibu mengalami baby blues syndrome.
Setelah proses kelahiran, penurunan kadar hormon dapat mempengaruhi perubahan suasana hati. Selain itu, kebutuhan bayi yang sering bangun di malam hari dapat menyebabkan kurangnya waktu tidur bagi ibu. Ditambah lagi, banyak ibu yang merasa khawatir dan stres terkait perawatan bayi, memberikan beban stres yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Baca Juga:Apa Itu Baby Blues dan Bagaimana Cara Mengatasinya?Cara Menerapkan Rumus Excel yang Sederhana
Pengertian Baby Blues Syndrome
Sebelum mengetahui gejala baby blues syndrome, Ayah perlu tahu pengertian baby blues terlebih dahulu agar bisa lebih memahami sang Ibu.
Baby blues syndrome merujuk pada perasaan sedih yang banyak dialami oleh wanita pada periode awal setelah melahirkan. Biasanya, kondisi ini timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan.
Umumnya, gejala baby blues akan berlangsung dalam rentang beberapa hari, dengan durasi paling lama hingga 2 minggu. Sekitar 4 dari 5 orang tua baru, atau sekitar 80 persen, mengalami baby blues. Kondisi ini dapat mempengaruhi orang tua baru tanpa memandang berapa kali mereka telah melahirkan, usia, pendapatan, latar belakang budaya, atau tingkat pendidikan.
Sindrom baby blues dapat membaik dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan. Namun, jika gejalanya tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu atau malah semakin parah, ibu mungkin mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Sebanyak 10% wanita mengalami postpartum depression, yang berbeda dengan sindrom baby blues dan merupakan masalah yang lebih serius yang tidak boleh diabaikan.
Timbulnya perasaan sedih yang memicu tangisan dan depresi