Mencegah anak mengalami stunting bisa Ibu lakukan sejak dalam kandungan. Karenanya, Ibu perlu tahu cara cegah stunting pada anak sejak dalam kandungan.
Stunting dapat diidentifikasi dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar yang seharusnya. Dalam konteks medis, kondisi stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang dianggap normal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko stunting, dan salah satu faktor utamanya adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang. Terdapat persepsi umum bahwa faktor genetik berperan besar dalam pertumbuhan anak yang pendek, tetapi kenyataannya, kontribusi genetika hanya bersifat sebagian kecil dalam kondisi kesehatan anak.
Bagaimana cara cegah stunting sejak dalam kandungan? Simak penjelasannya berikut!
Baca Juga:Cara Memilih Susu yang Baik untuk Anak agar Terhindar dari StuntingApakah Pemberian Susu pada Anak Bisa Cegah Stunting? Cek Faktanya!
Hasil Sudi Diet Total (SDT) mengenai Angka Kecukupan Energi (AKE) pada ibu hamil tahun 2014 menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen ibu hamil, baik di perkotaan maupun pedesaan, mengalami kekurangan gizi yang signifikan.
Keseimbangan nutrisi harus dipertahankan demi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Mencegah stunting dapat dimulai sedini mungkin, bahkan selama masa kehamilan. Kunci utamanya adalah memerhatikan asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Penting untuk memastikan asupan zat besi dan asam folat yang memainkan peran vital dalam mencegah stunting setelah kelahiran.
Mengonsumsi Suplemen Khusus untuk Ibu Hamil
Setiap Moms hamil perlu menjalani pemeriksaan rutin oleh tenaga kesehatan, seperti antenatal care. Baik bidan maupun dokter akan memantau perkembangan kehamilan Moms.
Selama antenatal care, Moms akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi penting selama kehamilan. Suplemen ini biasanya mencakup asam folat, yodium, zat besi, kalsium, dan DHA untuk mendukung perkembangan bayi selama seribu hari pertama kehidupannya.