Moms perlu memenuhi kebutuhan zat besi untuk mencegah anemia, mengingat Riset Kesehatan Dasar 2018 melaporkan bahwa sekitar 48,9 persen Moms hamil di Indonesia mengalami kondisi ini. Anemia dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga konsumsi suplemen khusus juga menjadi penting dalam pencegahan stunting sejak masa kehamilan.
Tindakan ini sangatlah krusial, mengingat asap rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting.
Jadi, apabila Moms memiliki kebiasaan merokok sebelum hamil, sebaiknya segera menghentikan kebiasaan tersebut. Jika dalam lingkungan keluarga terdapat perokok, disarankan untuk menyampaikan pesan agar tidak merokok di dalam rumah, sehingga asap rokok tidak berdampak pada Moms.
Baca Juga:Cara Memilih Susu yang Baik untuk Anak agar Terhindar dari StuntingApakah Pemberian Susu pada Anak Bisa Cegah Stunting? Cek Faktanya!
Lakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Teratur
Melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan sangatlah vital untuk kesehatan Moms dan janin.
Pemeriksaan rutin memberikan informasi yang berharga mengenai kondisi kesehatan Moms dan janin. Jika terdeteksi adanya risiko masalah kesehatan, seperti tanda-tanda stunting berdasarkan ukuran janin, maka langkah-langkah yang sesuai dapat segera diambil sesuai saran dokter.
Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur bersama dokter kandungan guna memastikan bahwa perkembangan janin berlangsung dengan baik.
Setelah mencegah stunting di masa kehamilan, selanjutnya Ibu bisa mencegah stunting saat bayi sudah lahir.Dalam program pencegahan stunting pada balita, langkah awal dapat dimulai dengan pemantauan kesehatan pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi.
Selanjutnya, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada awal kehidupan, memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, serta merangsang perkembangan anak sejak dini.
Penting juga untuk menjalani imunisasi sesuai pedoman pemerintah guna melindungi anak dari berbagai penyakit.***