Anak membutuhkan banyak gizi dan nutrisi untuk mendukung tumbuh dan kembangnya, Moms. Jika gizi dan nutrisi yang didapatkan tidak tercukupi, bisa jadi anak berisiko terkena stunting. Ini juga berlaku ketika sedang hamil. Moms bisa melakukan beberapa hal saat hamil untuk mencegah stunting.
Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Melansir dari situs resmi Kemenkes RI, anak yang mengalami stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang berada di bawah standar.
Hasil Sudi Diet Total (SDT) mengenai Angka Kecukupan Energi (AKE) pada ibu hamil tahun 2014 menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen ibu hamil, baik di perkotaan maupun pedesaan, mengalami kekurangan gizi yang signifikan.
Baca Juga:Apa Saja Faktor Risiko Stunting pada Anak? Ini Jawabannya!Lakukan 3 Cara agar Anak Tidak Mengeluh Saat Puasa, Ibu -ibu Harus Sabar
Keseimbangan nutrisi harus dipertahankan demi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, yang jika tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Mencegah stunting dapat dimulai sedini mungkin, bahkan selama masa kehamilan. Kunci utamanya adalah memerhatikan asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Penting untuk memastikan asupan zat besi dan asam folat yang memainkan peran vital dalam mencegah stunting setelah kelahiran.
Mengonsumsi Suplemen Khusus untuk Ibu Hamil
Setiap Moms hamil perlu menjalani pemeriksaan rutin oleh tenaga kesehatan, seperti antenatal care. Baik bidan maupun dokter akan memantau perkembangan kehamilan Moms.
Selama antenatal care, Moms akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi penting selama kehamilan. Suplemen ini biasanya mencakup asam folat, yodium, zat besi, kalsium, dan DHA untuk mendukung perkembangan bayi selama seribu hari pertama kehidupannya.
Moms perlu memenuhi kebutuhan zat besi untuk mencegah anemia, mengingat Riset Kesehatan Dasar 2018 melaporkan bahwa sekitar 48,9 persen Moms hamil di Indonesia mengalami kondisi ini. Anemia dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga konsumsi suplemen khusus juga menjadi penting dalam pencegahan stunting sejak masa kehamilan.