Kekurangan Gizi pada Anak
Anak memerlukan asupan nutrisi yang mencukupi selama 2 tahun pertama kehidupannya. Kekurangan nutrisi seperti protein, zinc (seng), dan zat besi menjadi faktor utama yang dapat menghambat pertumbuhan fisik anak. Kondisi ini dapat terjadi akibat posisi menyusui yang tidak tepat, tidak mendapatkan ASI eksklusif, pola makan yang buruk, hingga kualitas makanan pendamping ASI yang kurang baik.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan anak. Pola asuh yang kurang efektif dapat berkontribusi pada terjadinya stunting, terutama terkait dengan praktik pemberian makanan kepada anak. Ketidakperhatian orang tua terhadap kebutuhan gizi Si Kecil dapat meningkatkan risiko stunting.
Infeksi Berulang
Anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung rentan terhadap infeksi berulang. Infeksi yang terjadi secara berulang dapat menghambat pertumbuhan anak dan berpotensi menyebabkan stunting.
Baca Juga:Perlu Persiapan dari Ibunda, Ini Cara Cegah Stunting pada Anak Sejak dalam KandunganCara Memilih Susu yang Baik untuk Anak agar Terhindar dari Stunting
Kurangnya Sanitasi yang Baik
Akses yang terbatas terhadap air bersih memiliki dampak pada risiko stunting. Anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak memadai lebih rentan terhadap penyakit. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga dapat menyebabkan infeksi yang tidak tertangani, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan anak dan berujung pada stunting.
Terhambatnya akses ke layanan kesehatan yang memadai, termasuk pemeriksaan rutin, imunisasi, dan perawatan kesehatan anak, dapat menghambat identifikasi dan penanganan dini terhadap masalah pertumbuhan anak.
Kehamilan yang Tidak Sehat
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat pada janin sejak dalam kandungan. Kelahiran bayi dengan berat rendah atau tidak optimal meningkatkan risiko stunting pada masa pertumbuhan anak.