- Muntah dengan Sengaja
Tidak diperbolehkan sengaja memuntahkan makanan atau minuman yang telah dimasukkan ke dalam tubuh.
- Tidak Mengendalikan Hawa Nafsu:
Menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang dapat mengganggu keseimbangan spiritual selama menjalankan ibadah puasa.
- Makan dan Minum dengan Sengaja:
Dilarang melakukan konsumsi makanan atau minuman secara sengaja selama periode berpuasa.
Baca Juga:Usia Berapa Anak Boleh Berpuasa? Ini Jawabannya!Moms, Ini lho Cara Terbaik Mengenalkan Anak Berpuasa
- Memasukkan Benda ke Organ dalam dengan Sengaja
Tidak diperbolehkan menyisipkan benda apa pun ke dalam organ dalam tubuh secara disengaja.
- Menelan Dahak
Dilarang menelan dahak dengan sengaja selama berpuasa.
- Berenang
Aktivitas berenang pada saat berpuasa tidak diizinkan.
- Berbuat Maksiat
Dilarang melakukan perbuatan maksiat yang dapat merusak kesucian ibadah puasa.
- Merokok
Tidak diperkenankan merokok selama periode berpuasa.
- Haid atau Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas dilarang menjalankan ibadah puasa hingga masa tersebut berakhir.
- Hilang Akal
Tidak diperbolehkan berpuasa bagi seseorang yang kehilangan akal atau tidak berada dalam keadaan sadar.
- Murtad
Seseorang yang murtad atau meninggalkan agama Islam tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.
- Mengobati Kemaluan atau Dubur
Melakukan perawatan atau tindakan medis pada bagian kemaluan atau dubur tidak diperkenankan selama berpuasa.
Melakukan Pelatihan Berpuasa secara Terencana
Dalam menyadari bahwa kemampuan anak berbeda dengan orang dewasa, Moms dapat menginisiasi latihan berpuasa secara bertahap untuk Si Kecil. Sebagai awal, Moms bisa memulai dengan melatih anak untuk berpuasa selama 3–4 jam ketika pertama kali mereka mencoba berpuasa.
Baca Juga:Sebentar Lagi Ramadhan, Begini Cara Ajarkan Anak BerpuasaCara Mengenalkan Anak Berpuasa Sejak Dini agar Terbiasa Saat Balig
Apabila Si Kecil sudah merasa cukup siap, Moms dapat memperpanjang durasi puasanya hingga sore hari. Penting untuk memberikan kelonggaran jika pada jam yang telah ditentukan anak merasa lapar atau haus, dan kemudian melanjutkannya hingga waktu berbuka.
Melakukan latihan secara bertahap ini dapat membantu Si Kecil untuk lebih siap secara fisik dan mental. Selain itu, metode ini juga membiasakan mereka untuk menahan lapar dan haus hingga tiba waktu berbuka.
Sebuah penelitian dalam ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan secara rutin dan menjadi kebiasaan dapat memberikan hasil belajar optimal pada anak-anak.