Anak membutuhkan banyak gizi dan nutrisi untuk mendukung tumbuh dan kembangnya, Moms. Jika gizi dan nutrisi yang didapatkan tidak tercukupi, bisa jadi anak berisiko terkena stunting. Ini juga berlaku selama ia masih dalam kandungan. Oleh karena itu, Moms perlu tahu cara cegah stunting sejak Ibu hamil.
Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Melansir dari situs resmi Kemenkes RI, anak yang mengalami stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang berada di bawah standar.
Anak harus diberi gizi yang baik pada 1000 hari pertama kehidupannya, Moms. Mulai dari 270 hari selama kehamilan hingga 739 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan.
Baca Juga:Jangan Lupa Bersihkan! Wajah Kotor Jadi Penyebab Jerawat di DahiApa Saja Nutrisi untuk Cegah Stunting yang Harus Dipenuhi? Simak Yuk Moms!
Stunting dapat diidentifikasi dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar yang seharusnya. Dalam konteks medis, kondisi stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang dianggap normal.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko stunting, dan salah satu faktor utamanya adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang. Terdapat persepsi umum bahwa faktor genetik berperan besar dalam pertumbuhan anak yang pendek, tetapi kenyataannya, kontribusi genetika hanya bersifat sebagian kecil dalam kondisi kesehatan anak.
Penting untuk dicatat bahwa anak yang memiliki postur tubuh pendek tidak selalu mengalami stunting. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri anak yang mengalami stunting dan yang tidak.
Penyebab Stunting
Penyebab stunting yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, terutama dalam dua tahun pertama kehidupan, melibatkan kekurangan gizi kronis, terutama kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan stunting meliputi: