KBEONLINE.ID- Bupati Aep: Jika Pindo Deli tak bisa memberikan jaminan keamanan pada warga, kami tidak akan ragu Untuk menutup.
Bupati Karawang Aep Syaepuloh, Ketua DPRD Karawang, Kapolres Karawang, Dandim 0604/ Karawang dan Kajari mengelar rapat bersama manajamen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Jumat (26/1/2024)
Yang dibahas tentu saja soal kebocoran gas klorin dari pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang sudah terjadi 5 kali.
Baca Juga:Tabrakan Beruntun Truk Tanki dan 4 Mobil Hancurkan Rumah Warga, 1 Tewas 2 Luka ParahHankook iON Race Bersiap Menuju Diriyah E-Prix: Balapan Double Header di Lintasan Gurun Pasir pada Malam Hari
Bupati Aep mengatakan bahwa masalah kebocoran PT Pindo Deli harus disikapi serius oleh pemerintah karena sudah lima kali terjadi dan membuat warga sekitar keracunan.
Dia meminta jaminan pihak perusahaan agar bisa beroperasi lebih aman.
“Sementara kami menolong korban keracunan. Setelah itu tentu kami minta pertanggungjawaban perusahaan. Jika perusahaan tidak bisa memberikan jaminan keamanan warga kami tidak akan ragu untuk menutup,” ujarnya.
Mayoritas warga, kata Aep, memiliki keluhan yang sama, yakni gangguan pernafasan, dan keluhan ulu hati hingga pusing di kepala.
Kondisi ini jika terus berulang, maka dampaknya akan terasa lebih parah.
“Mayoritas warga mengalami keluhan yang sama, ada yang mual nyeri ulu hati, sesak nafas, pusing dan kering tenggorokan
Sementara itu, Ketua DPRD Karawang, Budianto membenarkan Muspida Karawang melakukan rapat membahas kejadian kebocoran gas di Ciampel.
“Kita muspida lakukan rapat koordinasi berkaitan masalah kebocoran di Pindo Deli,” kata Budianto saat diwawancarai media
Baca Juga:Haji Ruhimat Mundur dari PDIP Saat Para Pengurus Sedang Mempersiapkan Kampanye Akbar Ganjar- Mahfud, Katanya Ikut Ara SiraitDAM Perkenalkan Honda EM1 e: dan EM1 e: PLUS, Sepeda Motor Listrik yang Harganya 45 Jutaan
Dalam rapat itu dibahas mulai dari penanganan awal kejadian, penanganan korban hingga pemeriksaan penyebab kebocoran oleh Kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Kesimpulannya kita akan kerahkan tim investigasi dari provinsi terkait persoalan itu,” imbuhnya.
Tim investigasi, kata Budianto, akan menyelidiki semua kejadian itu secara menyeluruh.
Tujuannya untuk menghasilkan keputusan apakah departemen caustic soda yang terjadi kebocoran itu memang harus dihentikan atau direlokasi.
“Kita sepakat Insyaallah nanti senin akan mulai turun tim itu,” katanya.
Terkait aspek hukum, lanjut Budianto, Kapolres Karawang menerangkan tetap berjalan dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Polda Jawa Barat, Mabes Polri termasuk hasil Puslabfor.