“Ini berdasarkan hitungan Metode Sainte Lague simulasi based on research kami. Saya kira, ini harus menjadi pertanyaan dan bahan evaluasi incumbent. Kenapa bisa disalip oleh Cellica atau kenapa satu kursi. Satu kursi ini sangat potensial diambil oleh Cellica,” papar Toto.
Toto mengungkapkan, mengenai hukum besi pemenangan yang ada di dalam pemilu. Menurutnya, baik di Pilkada maupun di Pileg, para calon atau kandidat harus bisa memenuhi tuntutan hukum besinya, yaitu, pertama dikenal dan kedua disukai publik. Apabila tuntutan hukum besi ini dapat tercapai, kata dia, biasanya calon atau kandidat tersebut sangat potensial untuk dipilih.
“Semakin dikenal, semakin punya potensi untuk dipilih, apalagi disukai. Idealnya, tingkat pengenalannya berbanding lurus dengan tingkat kesukaan. Mengenai figur-figur yang memenuhi tuntutan besi pertama ini, kalau kitablihat di Dapil Jabar VII, sudah ada yang pasti terlihat sangat fenomenal, yaitu Dedi Mulyadi,” terang Toto.
Baca Juga:Caleg artis Verrell Bramansta diperiksa Bawaslu, Dugaannya Pidana PemiluPuluhan Warga Cibarusah Demo, Tuntut Peleburan Alumunium yang Diduga Ilegal Ditutup Permanen
Toto mengingatkan, semua partai politik maupun para caleg harus tetap berjuang di akhir-akhir tahapan masa kampanye yang akan segera berakhir ini. Ia juga menyebut, pada peta kekuatan pemilih, masih ada 27,5% suara yang belum memutuskan dan masih ragu-ragu dalam menentukan pilihan.
“Semua parpol masih berpeluang untuk menambah suara. Seperti Partai Demokrat, jika memiliki target lebih dari satu kursi, maka tinggal bagaimana agar itu bisa terwujud, tentu sekali lagi, hukum-hukum besinya itu diikuti serta bisa pula dengan program -program yang luar biasa,” pungkas Toto. (Siska)