KABUPATEN BEKASI – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kali ini perlu mengantisipasi potensi petugas Kelompok Penyelenggara pemungutan Suara (KPPS) kelelahan. Pasalnya berkaca pada pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan sebelumnya, setidaknya tercatat ada 894 petugas yang meninggal dan 5.175 petugas yang sakit saat Pemilu 2019.
Tak ingin terulang kejadian serupa, Pemerintah Kabupaten Bekasi kedepan akan menyiagakan sejumlah tenaga medis yang berfokus untuk memastikan kondisi kesehatan para petugas saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 berlangsung.
“Jadi nanti ada tim kesehatan yang akan terus disiagakan. Kami juga sudah mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk mengerahkan tenaga medis untuk mendampingi petugas di TPS sehingga jika ada gejala-gejala kelelahan atau sakit ini bisa segera ditangani,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan kepada Cikarang Ekspress pada Kamis (01/02).
Baca Juga:Dukung Operasional Polda Jabar, Pertamina Suplai BBM dan PelumasSafari di Karawang, Ketum Golkar Airlangga Perkuat Basis Menangkan Prabowo-Gibran 1 Putaran
“Semoga adanya petugas yang dibantukan dan stand by, dapat membantu kelancaran dan kesehatan petugas yang ada di lapangan,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata menambahkan sebagai bentuk dukungan kelancaran Pemilu 2024, Dinas Kesehatan menyiagakan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan Public Safety Center (PSC) 119, Puskesmas dan Rumah Sakit.
Kemudian membentuk Tim Kesiapsiagaan Bidang Kesehatan bekerjasama dengan TNI / POLRI / Relawan, Fasyankes Swasta dan Tim Mobile untuk memantau kesehatan para petugas di TPS serta berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan setempat untuk data hasil skrining riwayat kesehatan petugas Pemilu Tahun 2024 agar dapat di tindaklanjuti oleh Puskesmas sesuai wilayah kerja untuk pemetaan resiko
“Jadi ini merupakan tindaklanjut dari Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat perihal dukungan Bidang Kesehatan pada Pemilu dan Pilkada Tahun 2024. Jadi nanti tenaga medis akan stand by di Puskesmas dan ada yang mobile serta ditunjuk 1 orang untuk setiap PPS (desa) sebagai PIC,” ungkapnya.