Memberikan Dukungan Emosional
Orangtua perlu membantu anak mengenal tentang emosi yang beragam. Bimbing anak untuk mengidentifikasi emosinya melalui kata-kata yang sesuai dengan usianya.
Orangtua perlu membantu anak mengenal tentang emosi yang beragam. Bimbing anak untuk mengidentifikasi emosinya melalui kata-kata yang sesuai dengan usianya.
Jangan Menggunakan Kekerasan
Ketika melihat anak yang memukul sebagai orang tua jangan sekali kalinya menggunakan kekerasan kepada anak untuk memberikan teguran. Hindari perbuatan menampar atau mencubit anak ketika anak salah, hal ini akan mengakibatkan anak meniru apa yang diperbuat orang tuanya.
Baca Juga:Cara Gampang Untuk Hemat 2024, Atur Pengeluaran Uang dan Pemasukan 5 Zodiak Ini Yang Memiliki Ketulusan Dari Hati Dalam Pertemanan
Cobalah untuk berbicara dengan tenang kepada anak. Anak balita cenderung akan merespon lebih baik terhadap reaksi yang tenang dan tegas daripada teriakan atau kemarahan. Meskipun situasinya mungkin membuat frustasi, orangtua bisa mengambil waktu sejenak untuk mengendalikan emosi sendiri sebelum menghadapi anak. Dengan begitu, anak bisa melihat orangtua sebagai figur yang dapat mengontrol diri. Hal tersebut membantu anak memahami konsep pengendalian diri.
Memberikan Pengajaran Kepada Anak Hal yang Tidak Baik
Orangtua perlu mengajarkan bahwa kekerasan adalah perbuatan yang tidak baik. Ketika anak sudah merasa tenang, katakan dengan lembut dan tegas bahwa memukul adalah tindakan kekerasan yang tidak seharunya dilakukan dan dapat menyakiti orang lain.
Berikan konsekuensi atas perbuatan anak
Hal terakhir yang harus dilakukan orantua dalam mengatasi anak yang punya kebiasaan memukul adalah dengan memberikannya hukuman. Namun, perlu dicatat, hukuman bukan berarti harus kekerasan, ya.
Terdapat banyak cara untuk memberikan konsekuansi kepada anak atas perbuatanya. Misalnya, mengurangi waktu bermain anak dengan mainan kesukaannya.
Mengajarkan Anak Meminta Maaf
Mintalah Si Kecil untuk meminta maaf apabila ia telah memukul temannya. Meski ia menolak atau tidak tulus, setidaknya Bunda sudah mencoba menanamkan kebiasaan baik. Si Kecil mungkin belum bisa membayangkan dirinya ada di posisi anak yang dipukulnya. Namun, sikap terpuji ini perlahan-lahan akan meresap dalam dirinya dan membuat ia menyadari konsekuensi dari tindakannya.