Sengatan pertama tawon akan diarahkan ke kepala kecoak, mengeluarkan racun yang langsung berinteraksi dengan simpul saraf. Racun tersebut berperan sebagai penghambat reseptor kecoak, membuatnya tetap hidup tetapi tanpa kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhannya sendiri.
Meskipun kecoak masih hidup, otot dan kemampuan bergeraknya lumpuh. Dengan keadaan ini, kecoak akan secara otomatis menuju sarang tawon seolah-olah mengikuti perintah yang tidak dapat dihindari, seperti yang dijelaskan oleh laman 24 Hours of Biology.
Metode Reproduksi yang Menyeramkan
Setelah sengatan awal, tawon dementor membawa kecoak yang terpengaruh ke sarangnya dan menempatkan satu telur di bagian perut kecoak yang masih hidup namun tidak dapat bergerak.
Baca Juga:Fakta Unik Paus Beluga, Hewan Laut yang Ramah dengan Suara MerduBenarkah Menyusu di Malam Hari dapat Merusak Gigi Anak? Simak Jawabannya Yuk!
Ketika larva tawon menetas, ia memulai proses konsumsi jaringan kecoak yang tidak vital, dengan sangat hati-hati menghindari organ-organ penting untuk memastikan inangnya tetap hidup selama mungkin.
Tempat penempatan telur pada kecoak menjadi keputusan yang sangat strategis untuk mendukung kelangsungan hidup larva tawon. Proses parasitisme yang mengerikan ini, seperti yang diungkapkan oleh Is Cream Sundae, menjadi kunci keberhasilan perkembangan larva tawon.
Itulah fakta menarik dementor. Ternyata di balik namanya terdapat arti tersendiri.***