Meski begitu, Muklis bilang pihaknya telah melakukan pemetaan dan rencana aksi. Seperti jumlah TPS rawan banjir, langkah antisipasi dan penanganannya, serta titik-titik posko yang akan didirikan.
“Berdasarkan data dari KPU, dari sekitar 8.417 TPS di Kabupaten Bekasi, itu kurang lebih ada 721 TPS, di 65 Desa, 20 Kecamatan yang rawan banjir apabila terjadi hujan dan kiriman dari hulu,” imbuhnya.
Tim yang akan disiagakan terdiri dari FPRB, Destana, TNI-Polri, PMI, Relawan, untuk mengisi titik-titik Pos Aju. Ada 6 Pos Aju Utama yang bakal bersiaga di beberapa Kecamatan.
Baca Juga:Disperkimtan Menambahkan TPU Milik Pemerintah Daerah di Karang Bahagia, Luasnya 1,5 HektareNyumarno Komit Realisasikan Program 1 Desa, 1 Nakes dan 1 Faskes
“Kita mendirikan 6 Pos Aju, jadi mungkin bentuknya seperti Rayon satu posko itu untuk mewakili beberapa kecamatan. Kemudian kita dirikan tenda-tenda, berikut peralatan. Jadi kita menyiapkan apabila terjadi banjir dan sebagainya, kita sudah lebih dekat, dibanding kita hanya stndby di gedung BPBD,” jelasnya.
Pos Aju ini, kata Muklis akan diisi oleh personel dari stakeholder terkait, yang mulai berdiri dari hari sebelum pemilihan, saat pemilihan dan setelah pemilihan. Ada 3 hari petugas yang akan dipiketkan.
“Jadi skenarionya kita buat seperti itu, tadi ada masukan dari Pak Kapolres, bagaimana kalau (harinya) ditambahkan karena ada penghitungan juga di kecamatan yang di atas tanggal 15 Februari, itu akan kita laporkan ke pimpinan bagaimana kalau posko itu waktunya kita perpanjang,” tandasnya. (Iky)