Semua orangtua tentu mengharapkan hal terbaik untuk anak-anak mereka. Sayangnya, karena dorongan ini, sejumlah orangtua dapat bersikap berlebihan terhadap anak-anak mereka. Beberapa orangtua sering kali mengejar keinginan mereka untuk membuat anak-anak menjadi seperti yang mereka harapkan, bahkan dengan memaksakan kehendak mereka. Mereka mungkin memarahi anak-anak ketika tidak mengikuti nasihat mereka, dan bahkan terkadang meluapkan kemarahan dengan bentakan ketika anak melakukan kesalahan, sengaja atau tidak.
Penting untuk dicatat bahwa pendekatan disiplin yang melibatkan pembentukan anak oleh orangtua mungkin dianggap sebagai norma dalam beberapa budaya atau keluarga. Namun, perlu disadari bahwa tindakan semacam itu dapat memiliki dampak negatif yang serius pada kesehatan mental anak.
Berikut adalah beberapa risiko utama dari kebiasaan orangtua yang sering membentak anak terhadap kesehatan mental mereka.
1. Merusak Keyakinan Diri dan Konsep Diri
Baca Juga:7 Tips and Trick Pakai Parfum Agar Wanginya Tahan Lama10 Kebiasaan Sehari-Hari Yang Bisa Bikin Berat Badanmu Bertambah
Tindakan membentak anak dapat merusak rasa keyakinan diri dan konsep diri mereka. Anak-anak mungkin mulai merasa tidak berharga atau tidak layak karena sering kali ditegur atau dibentak oleh orangtua. Hal ini dapat membuat mereka menganggap orangtua sebagai sumber dukungan, inspirasi, dan kasih sayang yang seharusnya, namun malah mengalami perlakuan yang berkebalikan.
2. Meningkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
Pembentakan yang terus menerus dari orangtua kepada anak dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pada anak. Anak mungkin mengalami ketakutan berlebihan, kegelisahan, atau perasaan sedih yang berlangsung lama. Mereka juga dapat menjadi rentan terhadap stres dan depresi sebagai respons terhadap situasi yang mereka alami di rumah.
3. Kesulitan dalam Membangun Hubungan Sehat
Orangtua yang sering membentak anak dapat menghambat kemampuan anak untuk membina hubungan yang sehat dengan orang di sekitarnya. Hal ini dapat membuat anak sulit menjalin komunikasi dan interaksi yang bermakna dengan orang lain. Banyak anak yang sering dibentak mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain atau mengekspresikan perasaan mereka secara jujur, karena merasa takut atau tidak aman karena pengalaman di rumah.