Satu-satunya tempat perlindungannya adalah populasi liar yang masih hidup sekitar 80 individu, yang terbatas pada Taman Nasional Ujung Kulon, sebuah Situs Warisan Dunia, di ujung barat pulau Jawa.
Sumber makanan utama badak, arenga palm, juga membahayakan daerah tersebut karena mengubah lingkungan alami badak. Selain itu, populasi badak Jawa yang sangat rentan terhadap kepunahan adalah populasi kecil karena penyakit, bencana alam, dan potensi perkawinan sedarah.
3. Harimau Siberia
Hanya ada sekitar 100 harimau Siberia yang tersisa di alam liar, menjadikannya ras kucing besar paling langka dan paling terancam punah di dunia (Panthera tigris altaica). Subspesies harimau ini terancam punah. Namun, sejak tahun 1996, populasi alaminya telah stabil dan dapat terus bertambah.
Baca Juga:Apa yang Sebenarnya Terjadi Ketika Kucing Mengeong Terus? Temukan 9 Fakta di Balik Perilaku Ini!8 Penyebab yang Membuat Kucing Peliharaan Berubah Menjadi Galak dan Agresif, Pawrents Wajib Simak!
Jangkauannya terbatas di timur laut Cina dan sebagian kecil di Timur Jauh Rusia. Risikonya masih ada, dan itu termasuk pembangunan infrastruktur, kelangkaan mangsa, dan hilangnya habitat serta fragmentasi.
4. Harimau Sumatera
Hanya ada sekitar 400 harimau Sumatera yang tersisa di alam liar, menjadikannya subspesies harimau terkecil di dunia (Panthera tigris sumatrae). Hanya pulau Sumatera di Indonesia yang menjadi rumah mereka.
Penurunan populasi harimau sangat dipengaruhi oleh perusakan habitat. Habitat mereka telah berkurang dan jumlah mereka sekarang terbagi akibat penggundulan hutan dan peningkatan pemukiman manusia.
Tindakan konservasi harus cepat dan teliti untuk melestarikan populasi saat ini. Inisiatif ini termasuk mencegah perburuan liar, meningkatkan populasi mangsa, melestarikan habitat, dan mengedukasi masyarakat.
5. Gorilla Pegunungan
Ada dua populasi berbeda dari subspesies Gorila Gunung, atau Gorila beringei. Populasi ini tersebar di seluruh wilayah pegunungan Uganda, Rwanda, Republik Demokratik Kongo, dan Taman Nasional Bwindi di Uganda.
Meskipun terancam punah, populasinya muncul kembali sebagai hasil dari inisiatif konservasi dan keterlibatan aktivis lokal dan internasional, seperti mencegah perburuan liar, melestarikan habitat, dan mengedukasi masyarakat.
Dengan hanya sekitar 1.000 yang tersisa di alam liar, gorila gunung ini masih diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah hingga saat ini. Kelangsungan hidup spesies ini bergantung pada upaya konservasi yang berkelanjutan.