Menjadi seorang ibu dianggap sebagai anugerah dan keajaiban karena memberikan kesempatan untuk menyaksikan langsung pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat anak pertama kali lahir, ibu dianggap sebagai pengikat pertama dalam bonding dengan anak. Beberapa mengatakan bahwa saat anak lahir, ibu juga mengalami kelahiran kembali, mengembangkan sifat ibu secara alami, dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Bagi seorang ibu yang juga berkarier, memiliki tanggung jawab dan kekhawatiran sendiri terkait keterlibatan dalam pertumbuhan anak. Selain mengawasi tumbuh kembang anak, ibu yang berkarier juga berharap dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, baik itu saat bermain, melihat proses belajar anak, maupun berinteraksi dengan dunianya.
Pilih Waktu Karier Kerja atau Mengurus Anak
Oleh karena itu, momen cuti dan liburan menjadi sangat dinantikan bagi ibu berkarier untuk dapat menghabiskan waktu bersama anak. Baik itu di rumah atau di tempat wisata, kedekatan ibu dan anak dalam berbagai kegiatan akan memberikan kebahagiaan dan meningkatkan ikatan emosional di antara mereka.
Baca Juga:Ketahui Lebih Awal, 5 Gejala Stunting Pada Anak Usia BayiSimak 5 Manfaat Menggendong Anak Menggunakan Metode M-Shape
Namun, di sisi lain, tekanan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya dapat memberikan beban mental dan fisik pada ibu berkarier. Seringkali, tuntutan pekerjaan yang mendesak dan keadaan rumah yang berantakan dapat membuat ibu merasa stres dan frustrasi. Meskipun demikian, dengan tips membagi waktu untuk ibu berkarier yang diberikan oleh LinkedIn, ibu dapat mengelola waktu dengan lebih efektif dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Tips membagi waktu sebagai ibu berkarier agar bisa menemani anak
1. Manfaatkan waktu seefisien mungkin
Menangani tantangan sebagai ibu berkarier yang memiliki keterbatasan waktu dapat diatasi dengan memaksimalkan penggunaan waktu secara efisien. Penting untuk menetapkan target kerja dan durasinya, diikuti dengan waktu istirahat dan waktu luang yang diperuntukkan bagi perhatian kepada anak-anak. Diskusi dengan pengelola penitipan anak atau daycare juga dapat membantu memastikan kondisi anak selama waktu di daycare.
2. Buat kalendar keluarga dan daftar kegiatan yang perlu dilakukan