“Beberapa jenis tanaman Ficus yang famiier di masyarakat misalnya Beringin atau Ficus benjamina. Juga ada pohon Ara dan Tin. Tapi yang menjadi maskot di Sanggabuana adalah pohon Loa atau Ficus racemosa. Ada beberapa Loa yang berukuran sangat besar, bahkan perlu 12 orang untuk memeluk batangnya.” Terang Bernard.
Pada tahun 2022 Bernard mengatakan bahwa pernah ada dua wisatawan dari Thailand beragama Budha yang meminta izin untuk bersemedi di pohon Loa raksasa tersebut dalam rangka ibadah.
Di banyak daerah, beberapa pohon dari keluarga Ficus selain mempunyai fungsi ekologis juga mempunyai makna penting bagi budaya dan agamawi. Seperti beringin sungsang yang ada di Alun-Alun Lor Keraton Yogya misalnya. Juga Ficus religlosa atau Pohon Bodhi yang terkenal dengan nama Sri Maha Bodhi yang ditanam di sebuah kuil di Sri Langka oleh raja Tissa pada tahun 288 Sebelum Masehi. Pohon Ara juga merupakan salah satu tanaman yang disebut dalam beberapa Kitab Suci, baik Injil maupun Al-Qur’an.
Baca Juga:Bawaslu Jabar Monitoring Penertiban APK dan Logistik di Kabupaten BekasiApel Persiapan Pemilu 2024 di Kabupaten Karawang, Fokus Pengamanan Tanggal 14 Februari 2024
Oleh SCF beberapa jenis pohon Ficus ini akan dikembangkan secara in situ untuk merehabilitasi kawasan hutan di Sanggabuana. Selain untuk menambah populasi pakan alami satwa liar yang ada, juga untuk merehabilitasi mata air yanga da di kawasan Pegunungan Sanggabuana. “Beberapa jenis Ficus kami siapkan terutama untuk merehabilitasi Gunung Sinalanggeng yang sudah selesai ditambang oleh PT Atlasindo dan meninggalkan pemandangan yang merusak kecantikan landscape Sanggabuana.” Tutup Bernard.