KBEonline.id – Sebanyak 1.778 warga binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Bekasi turut serta dalam proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 dengan menyalurkan hak pilihnya, Rabu (14/2/2024) sore.
Muhammad Susanni, Kalapas Kelas IIA Bekasi, menyatakan bahwa ribuan warga binaan yang berpartisipasi dalam pemilu ini didasarkan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). “Ada 1.122 yang terdaftar dalam DPT dan 656 dalam DPK. Namun, angka ini hanya perkiraan dan saya tidak bisa memastikannya saat ini. Setelah pemungutan suara selesai, baru kita akan tahu berapa jumlahnya,” ujar Muhammad Susanni.
Dalam pelaksanaan Pemilu 2024, Lapas kelas IIA Bekasi telah menyiapkan lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memfasilitasi proses demokrasi bagi para warga binaannya. “Kami telah menyiapkan lima TPS,” tambahnya.
Baca Juga:Komeng Menang DPD di Purwakarta, Salip Caleg Putra Daerah dengan TelakTPS Velentine di Purwakarta Berhasil Tarik Pemilih untuk Mencoblos
Muhammad Susanni juga menyatakan bahwa pihaknya tidak merasa khawatir menghadapi kendala dalam proses pencoblosan oleh warga binaan. Menurutnya, koordinasi untuk menuju TPS sangat mudah dilakukan sehingga tidak ada masalah yang signifikan.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda), melakukan monitoring di Lapas untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pemungutan suara. “Kami, bersama Forkopimda dan Kalapas, melakukan pemantauan terhadap proses pemungutan suara di Lapas. Di sini terdapat lima TPS dan alhamdulillah, kami melihat antusiasme yang tinggi dari warga binaan dalam melaksanakan hak suara mereka. Mereka sangat aktif dalam memberikan suara di TPS,” ungkap Raden Gani.
Raden Gani berharap bahwa tingginya antusiasme ini akan membawa dampak positif terhadap kesadaran politik para warga binaan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kontrol sosial dan pengambilan keputusan. “Semoga antusiasme ini juga dapat meningkatkan kesadaran politik para warga binaan dalam menggunakan hak suara mereka,” tuturnya.