KBEONLINE.ID- Para caleg DPRD kabupaten/kota, provinsi hingga pusat tengah was-was melakukan rekapitulasi mandiri menghitung jumlah suara yang mereka dapat dan harus mereka amankan agar tidak dicurangi dan angkanya berbeda saat arekapitulasi akhir di penyelenggara pemilu.
Di sisi lain, pemerintah daerah baik di Karawang, Bekasi hingga Purwakarta telah meyapkan layanan gangguan jiga untuk caleg gagal terpilih yang alami depresi.
Pasca pemilu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang siapkan Layanan Kejiwaan Buat Caleg Gagal. Atau pelayanan konsultasi untuk caleg yang mengalami depresi dan gangguan jiwa. Humas RSUD Karawang, Abdullah Lutfi mengatakan, untuk saat ini di RSUD Karawang kalo ada pasien dengan gangguan psikologi biasanya akan segera di layani oleh poli klinik jiwa.
Baca Juga:Jasad Wanita Muda Ditemukan di Kontrakan Cikarang Barat, Diduga Dibunuh PacarPembakar Warung Klontong di Tempuran Diringkus Setelah Beberapa Hari Buron
“Kita ada poli Klinik, kalo datangnya ke poli klinik akan di layani oleh dokter spesialis khusus jiwa tetepi kalo semisalkan datang ke UGD dengan ke adaan brontak atau histeris biasanya kita langsung di reveral ke rumah sakit jiwa yang di Bogor atau yang di Bandung,” ujarnya, Kamis 15 Februari 2024.
Karena di RSUD Karawang, Lutfi mengatakan, tidak ada ruangan khusus untuk perawatan jiwa.“Tapi kalo untuk konsultasi ke poli klinik mungkin yang masih bisa di tangani oleh poli klinik itu bisa,” ungkapnya.
Ia juga memaparkan, untuk pemilu di tahun sebelumnya (2019) sebetulnya tidak ada pasien caleg yang datang dengan gejalan gangguan psikologi.“Untuk di tahun 2019 juga sebenarnya tidak ada, mungkin dia sudah siap dengan segalanya, tidak ada pasien yang datang kesini di karenakan sakit gangguan jiwa di akibatkan karena kalah dalam kontestasi pemilu,” paparnya.
Untuk kedapannya terkait masalah ini, ia mengatakan pihak RSUD belum ada rencana untuk menyediakan tempat khusus gangguan jiwa.
“Untuk saat ini pihak rumah sakit belum ada rencana untuk menyediakan ruangan atau tempat untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa. Sekali lagi saya sampaikan kalo semilkan ada pasien yang datang dengan ke adaan brontak atau histeris itu akan langsung kita rujuk ke Rumah sakit jiwa,” tutupnya.