KBEONLINE.ID – Pernah mendengar istilah UVA dan UVB? Mungkin Anda sudah familiar dengan pentingnya menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit dari radiasi sinar matahari atau ultraviolet. Sinar ultraviolet (UV) sendiri merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat berasal dari sumber alam, seperti matahari, maupun sumber buatan.
Apa Itu UVA dan UVB?
Sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet yang terdiri dari tiga jenis berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu sinar UltraViolet A (UVA) dengan gelombang panjang, sinar UltraViolet B (UVB) dengan gelombang pendek, dan sinar UltraViolet C (UVC) dengan gelombang sangat pendek. Semakin pendek gelombang, semakin tinggi tingkat radiasinya.
Dua jenis sinar UV yang paling dikenal adalah UVA dan UVB, keduanya memiliki dampak yang berbeda pada kulit. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan utama antara sinar UVA dan UVB serta bagaimana pengaruh keduanya terhadap kulit. Sebelum itu, mari kita kenali terlebih dahulu berbagai kegunaan dari sinar ultraviolet.
Baca Juga:Manfaat Hair Tonic Bagi Kesehatan Akar Batang RambutBuat PPTmu Lebih Menarik dengan 7 Tools AI Terbaik
Kegunaan Sinar Ultraviolet
Sinar matahari tidak selalu bersifat merugikan. Apakah Anda menyadari bahwa beberapa vitamin dapat terbentuk berkat bantuan sinar matahari? Sebagai contoh, vitamin D, yang berperan penting dalam pembentukan dan penguatan tulang, dapat terbentuk melalui paparan sinar matahari.
Proses mendapatkan vitamin D ini biasanya dilakukan dengan berjemur selama 10-15 menit, terutama antara pukul 7-9 pagi. Disarankan untuk menghindari berjemur di atas jam 9 pagi karena radiasi sinar UVA lebih intens pada waktu tersebut.
Perbedaan Sinar UVA dan UVB
Sinar UVA
Sinar UVA, dengan panjang gelombang terpanjang di antara sinar UV, menghasilkan energi yang rendah. Sinar ini memiliki kemampuan menembus lapisan kulit lebih dalam daripada sinar UVB. Meskipun mampu menyerap hingga lapisan dermis, sinar UVA tidak menyebabkan kerusakan langsung pada DNA manusia.
Berbeda dengan sinar UVB yang hanya mencapai lapisan permukaan atau epidermis, sinar UVA tidak terserap oleh lapisan ozon. Sebagian besar radiasi UV yang mencapai permukaan bumi adalah UVA, dan efeknya dapat terlihat langsung.
Paparan sinar UVA dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan keriput dan penuaan dini, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, radiasi sinar UVA sering dikaitkan dengan berbagai kasus kanker kulit.