KBEonline.id – Puluhan orang melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Senin siang (19/2).
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejak pukul 11.28 WIB, sejumlah massa aksi yang mengidentifikasi diri sebagai Gerakan Keadilan Rakyat berkumpul di depan kantor Bawaslu RI. Mereka membawa spanduk dan poster yang berisi pernyataan kekecewaan terhadap dua lembaga penyelenggara Pemilu, yakni Bawaslu dan KPU.
Poster-poster tersebut menyuarakan kritik terhadap kinerja Bawaslu dengan tulisan seperti “Bawaslu mandul, makan gaji negara tapi tak bekerja, abaikan kecurangan dan pelanggaran”, serta poster yang menyerukan “Pecat Ketua KPU RI”, lengkap dengan foto Hasyim Asyari.
Baca Juga:Nace Permana Protes Perubahan Angka Real Count KPU RI Rugikan SuaranyaGolkar Bekasi Salip PKS, Unggul Sementara dalam Real Count KPU Pileg DPRD
Selain itu, terdapat spanduk besar bertuliskan “Selamatkan Demokrasi, tolak Pemilu Rekayasa”. Seorang orator perempuan menyampaikan aspirasinya di atas mobil komando yang diparkir di depan pintu masuk utama kantor Bawaslu RI. Dia menegaskan bahwa aksi ini merupakan simbol perlawanan terhadap rezim yang dianggap merusak demokrasi dan konstitusi. “Kami menolak rezim yang merusak demokrasi,” tegasnya. “Bawaslu harus bertanggung jawab dan mengambil langkah tegas. Merdeka!” tambahnya.
Hingga saat ini, aksi demonstrasi masih berlangsung dan telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jalan MH Thamrin menuju Monumen Nasional (Monas) hingga sekitar Istana Merdeka. Ratusan personel polisi dari satuan Brimob dan Sabhara tampak disiagakan untuk mengamankan situasi di sekitar kantor Bawaslu RI. Selain itu, kendaraan taktis (Rantis) seperti mobil pengurai massa (Raisa), Baracuda, dan mobil tangki air kepolisian juga terlihat dipersiapkan.