“Perolehan suara yang tiba-tiba hilang di Sirekap ini, menimbulkan isu tidak baik dan membuat gejolak yang luar biasa di publik. Sebab, aplikasi Sirekap ini kan bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Pipik.
Menurutnya, jika aplikasi Sirekap dibiarkan terus berjalan dan tidak diperbaiki, partai politik jelas mengalami kerugian, karena kehilangan suaranya. Ia meminta para caleg untuk tetap tenang menghadapi gejolak yang sedang saat ini terjadi.
“Sekarang kan masih berjalan proses pleno rekapitulasi perolehan suara di kecamatan. Maka kita harus kawal dan pantau terus perolehan suara. Para caleg harus tenang, fokus pada C1,” tegas Pipik.
Baca Juga:Beras Langka, Harga Kian Mencekik Warga, di Ritel Modern, Pembeli Hanya Boleh Beli 1 PcsTrisetyani Suci Gigih Mengedukasi lewat @kucingmalasid, Edukasi Anabul tanpa Kenal Malas
Ia mengungkapkan, aplikasi Sirekap sudah tidak bisa dijadikan acuan informasi Pemilu kepada publik, khususnya informasi yang menampilkan perolehan suara para caleg. Ia mendesak agar KPU menghentikan publikasi aplikasi Sirekap.
“Aplikasi dan situs Sirekap masih berjalan. Kalau itu error, KPU harus bikin pernyataan kepada publik, karena kan pakai uang rakyat. Jangan sampai menjadi penyesatan informasi dan pembodohan publik. Sirekap ini harus diberhentikan dan harus perbaiki dulu. Karena tidak bisa menjadi acuan,” tandas Pipik.
Sementara itu, Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Karawang yang merupakan organisasi sayap partai PDIP, Nurdin Syam, menyampaikan, aplikasi Sirekap yang sering mengalami masalah sangat merugikan para caleg. Ia mengingatkan, jangan sampai ada oknum yang bermain di perolehan suara dan memanfaatkan kejadian aplikasi Sirekap yang error.
“Akibat dari Sirekap yang error ini, rakyat jadi tidak bisa melihat hasil perolehan suara para caleg jagoannya dengan benar. Caleg yang kemarin unggul, hari ini perolehan suaranya tiba-tiba anjlok dan ini menyesatkan. Hati-hati jangan ada oknum yang bermain di suara-suara, memanfaatkan moment eror Sirekap KPU,” terang Nurdin. (Siska)