KBEonline.id – Suasana di kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terasa sunyi tanpa kegiatan yang berarti, menyusul informasi adanya rencana aksi demonstrasi besar-besaran. Kondisi ini menuntut pengamanan yang lebih ketat, Rabu (21/2).
Pantauan di kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu siang (21/2), hingga pukul 11.45 WIB, belum terlihat adanya massa aksi yang datang.
Dilaporkan bahwa massa aksi dari tujuh kelompok yang berbeda berencana untuk menggeruduk Kantor KPU RI secara bergantian mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB, dengan tujuan memprotes pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 yang diduga terjadi kecurangan.
Baca Juga:Kekurangan Surat Suara, 27 TPS di Kota Bekasi Gelar Pemungutan Suara LanjutanGiliran Ikan Asin Naik, Hingga 10 Ribu Perkilo, Pedagang Pasrah
Aparat kepolisian telah menyiapkan pagar pembatas di sekitar Jalan Imam Bonjol untuk menutupi jalur masuk ke Kantor KPU RI menggunakan alat berat forklift.
Pagar yang dipasang berupa barier beton berjeruji setinggi 1,8 meter, disusun sepanjang Jalan Imam Bonjol menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI), serta di bagian tengah sebagai pemisah dua arus jalan yang berlawanan arah, sehingga Kantor KPU RI terlindungi dengan pagar pembatas tersebut.
Sementara itu, jalur Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Jalan Diponegoro juga ditutup oleh polisi, meskipun tidak menggunakan barier beton berjeruji setinggi 1,8 meter, melainkan menggunakan barier plastik warna oranye yang dapat diisi air setinggi 70 sentimeter.
Di dalam kantor, tidak terlihat mobil milik ketujuh komisioner KPU RI terparkir. Bahkan, hingga berita ini dipublikasikan, tidak ada satupun komisioner yang tampak bekerja.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari petinggi KPU RI mengenai rencana demonstrasi yang akan dilakukan oleh sejumlah kelompok masyarakat hingga siang ini.
Namun, yang pasti, tujuh kelompok yang berencana menggelar aksi demonstrasi antara lain Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI), Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Rumah Demokrasi Indonesia, Jaringan Aliansi Nasional dan Forum Pemuda Indonesia, Pemuda Pilar Demokrasi Indonesia (PPDI), Aliansi Mahasiswa Indonesia, dan Poros Buruh untuk Perubahan Anies-Muhaimin 2024-2029.
Total jumlah massa dari tujuh kelompok yang akan bergabung dalam aksi hari ini diperkirakan mencapai ribuan orang.