KBEONLINE.ID – Bayi baru lahir berpotensi mengalami flat head syndrome atau kepala datar, seringkali juga kita menyebutnya kepala peyang. Lalu, bisakah kepala bayi yang peyang kembali normal?
Sindrom kepala datar pada bayi sering kali disebut sebagai flat head syndrome.
Ini sering terjadi ketika bayi menghabiskan banyak waktu berbaring telentang, terutama pada awal kelahiran.
Baca Juga:Ternyata Ini lho Penyebab Kepala Bayi Peyang Moms, Yuk Simak!Segini lho Moms Porsi Makan Bayi 6 Bulan agar Nutrisinya Tercukupi
Flat head syndrome mengacu pada kondisi di mana kepala bayi memiliki bentuk yang tidak simetris antara sisi kiri dan kanan
Penyebab kepala bayi menjadi peyang
1. Proses Kelahiran
Plagiocephaly dan brachycephaly dapat terjadi ketika terjadi tekanan konstan pada satu sisi tengkorak bayi.
Jika tidak diatasi dengan baik sejak dini, ada kemungkinan besar kepala bayi akan menjadi peyang.
Menurut National Childhood Trust, proses kelahiran pada umumnya dapat menyebabkan kepala bayi menjadi datar dan tampak memanjang untuk sementara waktu.
Namun, umumnya, keadaan ini akan pulih secara alami dalam jangka waktu enam minggu setelah bayi lahir.
Namun, dalam beberapa kasus, bagian dari tengkorak mungkin tetap datar.
2. Bayi tidur telentang
Bayi yang tidur telentang dapat menyebabkan kepala bayi menjadi peyang karena terlalu lama menghabiskan waktu dalam posisi tersebut.
Membiarkan bayi tidur telentang adalah tindakan yang direkomendasikan untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Namun, ini juga berarti bahwa bayi akan menghabiskan banyak waktu dalam posisi yang sama.
Baca Juga:Anak Mudah Sakit? Tips Meningkatkan Imun Tubuh AnakKamu Hobi Olahraga? Daftar Jurusan Kuliah untuk yang Hobi Olahraga
Selain itu, kasur tidur bayi yang tidak rata atau tidak berbentuk juga dapat menyebabkan kondisi ini.
3. Ketegangan Otot Leher
Tidak banyak yang menyadari bahwa ketegangan otot leher dapat menjadi penyebab kepala bayi terlihat peyang. Ketegangan otot leher ini dapat menghambat bayi dalam memutar kepalanya dengan leluasa.
Kondisi ini membuat bayi cenderung mempertahankan posisi yang sama sepanjang hari.
Ketegangan otot leher dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi, yang dapat memicu reaksi tantrum dan membuatnya sulit untuk dikondisikan.
Diperlukan perawatan yang cermat untuk mengatasi ketegangan otot leher yang berpotensi menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi.