Mengacu pada National Health Service, terdapat beberapa jenis kepala bayi peyang yang dapat diidentifikasi.
1. Plagiocephaly
Jenis ini adalah yang paling umum dari kepala bayi yang peyang. Pada kasus ini, kepala bayi menjadi datar di salah satu sisi, menyebabkan ketidaksimetrisan, dan terkadang telinga tidak sejajar. Kondisi ini dapat membuat kepala tampak segitiga jika dilihat dari atas. Terkadang, bagian dahi dan wajah mungkin sedikit menonjol di sisi yang rata.
2. Brachycephaly
Ini adalah jenis lain dari kepala bayi yang peyang, di mana bagian belakang kepala menjadi datar. Terkadang, ini dapat menyebabkan kepala menjadi lebih lebar, dan kadang-kadang menimbulkan penonjolan pada dahi. Kondisi ini cukup umum terjadi, dialami sekitar 1 dari setiap 5 bayi. Namun, dalam kebanyakan kasus, hal ini tidak menjadi masalah serius karena tidak berdampak pada fungsi otak.
Baca Juga:Ternyata Ini lho Penyebab Kepala Bayi Peyang Moms, Yuk Simak!Segini lho Moms Porsi Makan Bayi 6 Bulan agar Nutrisinya Tercukupi
Bisakah kepala bayi yang peyang kembali normal?
Menurut Journal of Neurosurgery, kepala bayi yang peyang umumnya akan kembali ke bentuk yang bulat atau normal saat mereka mencapai usia 18 bulan atau lebih.
Saat bayi baru lahir, kepala mereka mungkin tidak memiliki bentuk bulat secara langsung. Selain itu, persendian di tengkorak mereka belum menyatu sepenuhnya, dan bagian atas tengkorak masih lunak.
Persendian di tengkorak dan bagian atas tengkorak akan mulai menyatu dan menjadi lebih padat seiring dengan pertumbuhan bayi, yang biasanya terjadi ketika mereka mencapai usia 18 bulan.
Dalam sebagian besar kasus, kondisi ini tidak permanen dan biasanya akan memperbaiki diri seiring dengan perkembangan motorik bayi. Misalnya, ketika bayi mulai aktif menggerakkan kepala, mampu duduk, atau merangkak, tekanan pada kepala mereka tidak akan berlangsung lama.
Dengan demikian, kemajuan dalam perkembangan motorik bayi tersebut secara alami akan membantu memperbaiki bentuk kepala mereka sendiri.***