Oleh karena itu, perawatan kulit wajah harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing individu. Jenis kulit wajah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti kulit normal, kering, berminyak, sensitif, dan kombinasi.
Penggunaan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan jerawat atau masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa label produk dan memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit wajah kamu.
Terapkan Penggunaan Krim Anti Jerawat
Ketika jerawat sudah mencapai tahap peradangan dan sangat mencolok, tentu dapat mengurangi rasa percaya diri. Dalam situasi seperti ini, kamu dapat menggunakan krim anti jerawat untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga:Jangan Salah Moms! Begini Cara Menghitung Takaran Susu Bayi Berdasarkan Usia si KecilBegini Cara Mengukur Takaran Susu Bayi Sesuai Berat Badan
Namun, pastikan krim yang kamu pilih mengandung asam salisilat dan benzoyl peroxide. Kedua bahan ini dianggap efektif dalam membunuh bakteri yang menjadi penyebab jerawat.
Terdapat juga beberapa bahan aktif anti jerawat lain yang perlu dipertimbangkan, seperti asam salisilat, sulfur, dan retinol.
Asam salisilat berguna untuk mengatasi pengerasan kulit, kutil, dan jerawat. Sulfur juga dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat, melawan bakteri penyebab jerawat, dan merawat kulit sensitif.
Retinol, sebagai salah satu bentuk vitamin A, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit, termasuk mencegah penuaan dini, mencerahkan kulit, dan melindungi kulit dari efek sinar matahari.
Berkonsultasi dengan Ahli Kulit
Jika kondisi jerawat semakin memburuk, jangan terlalu terpukul karena masih ada solusi untuk mengatasinya. Namun, penanganannya tidak cukup hanya dengan membersihkan wajah seperti biasa.
Tindakan lebih lanjut diperlukan, seperti menggunakan produk perawatan kulit khusus atau obat-obatan medis. Selain itu, penggunaan antibiotik, krim atau lotion yang mengandung isotretinoin, dan penggunaan obat spironolactone juga bisa direkomendasikan.
Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya hanya dilakukan berdasarkan saran atau resep dokter. Oleh karena itu, lebih baik untuk berkonsultasi dengan seorang dokter spesialis terlebih dahulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.