Penggunaan susu UHT dalam makanan pendamping ASI (MPASI) dapat dimulai ketika bayi mencapai usia 6 bulan, namun tidak boleh digunakan sebagai pengganti ASI atau konsumsi utama.
Susu UHT sebaiknya hanya diberikan dalam jumlah terbatas sebagai tambahan dalam makanan bayi, misalnya sebagai bahan dalam pembuatan sup, puding, atau hidangan lainnya.
Anak sebaiknya baru diperkenalkan dengan susu UHT setelah usia 1 tahun, dengan syarat bahwa mereka tidak memiliki alergi terhadap susu.
Baca Juga:Aturan Minum Susu UHT bagi Anak 1 Tahun, Moms Haru Tahu!Moms Perhatikan 6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Anak yang berusia di atas 1 tahun disarankan untuk mengonsumsi sekitar 500-600 mililiter susu per hari, namun Moms disarankan untuk memeriksa label produk susu UHT untuk memastikan sesuai dengan usia yang diperbolehkan.
Penting untuk tidak hanya memfokuskan pada susu UHT dalam MPASI, tapi juga memperhatikan variasi makanan dan asupan gizi yang seimbang agar kebutuhan gizi bayi terpenuhi dengan baik. Meskipun susu UHT dapat menjadi tambahan, ASI tetap dianggap sebagai pilihan terbaik untuk bayi.
Kandungan susu UHT
Susu UHT dianggap sangat praktis dan mudah dikonsumsi, dengan keuntungan bahwa kandungan vitamin di dalamnya tetap terjaga meskipun telah melalui proses pemanasan.
Vitamin-vitamin yang terdapat dalam susu UHT meliputi vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B1 (tiamin), vitamin B7 (biotin), beta karoten, serta asam nikotinat.
Namun, beberapa vitamin seperti vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C mengalami penurunan sedikit selama proses pemanasan, dan kandungan DHA sepenuhnya hilang dalam susu UHT.