– Tonsilitis
Panas dalam pada anak juga dapat menunjukkan adanya peradangan pada amandel, yang dapat membuatnya merah dan membengkak.
Amandel adalah dua jaringan bundar yang terletak di belakang tenggorokan.
Selain menyebabkan panas dalam pada anak, tonsilitis bisa membuat anak kesulitan menelan atau membuat kelenjar getah bening di leher membengkak.
Menurut informasi dari Mayo Clinic, sebagian besar kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, namun beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis.
Pengobatan yang sesuai untuk tonsilitis biasanya bergantung pada penyebabnya.
Baca Juga:Moms Yuk Ketahui Kebutuhan Gizi Harian Bayi Usia 6 Bulan dan Porsi MakannyaSering Tidak Disadari, Ketahui Ciri-ciri Toxic Friendship agar terhindar dari Hubungan Tidak Sehat
Karena itu, jika Moms menemukan gejala panas dalam pada anak yang disertai pembengkakan amandel, penting untuk mencari diagnosis yang akurat.
Pembedahan untuk mengangkat amandel adalah prosedur umum untuk mengatasi tonsilitis, biasanya dilakukan hanya jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri atau jika tidak merespons pengobatan lain.
– Refluks Asam Lambung
Peningkatan asam lambung atau refluks asam lambung pada anak juga dapat menyebabkan gejala panas dalam.
Biasanya, kondisi ini terjadi pada malam hari saat anak tidur atau di pagi hari ketika mereka baru bangun tidur.
Gejala refluks asam lambung seringkali ditandai oleh sensasi panas atau perih di bagian atas perut dan ketidaknyamanan yang sangat di tenggorokan.
Nah itulah hal yang perlu anak hindari agar terhindar dari panas dalam.***