KBEONLINE.ID – Tidak hanya tumbuh kembang secara fisik saja yang perlu Moms perhatikan. Perkembangan emosional anak juga perlu menjadi perhatian.
Perkembangan emosional anak akan berkaitan dengan perkembangan sosial mereka. Si Kecil bisa lebih mudah memahami perasaan orang lain dan tidak mudah emosi.
Moms bisa ajarkan anak untuk mengendalikan emosi agar Ia tidak mudah meledak-ledak ketika marah. Dengan cara ini juga bisa melatih anak untuk lebih peka terhadap kondisi emosi orang-orang di sekitarnya.
Bagaimana caranya untuk membantu anak mengendalikan emosi mereka?
Baca Juga:Hati-hati Moms, Ini Bahaya Anak Main HP Tak Hanya Membuat Anak Malas BelajarCara Mengatur Youtube untuk Anak agar Bisa Moms Pantau Tontonan Si Kecil
Cara Membantu Anak Mengendalikan Emosi
Mempunyai anak yang memiliki kecerdasan emosional memerlukan proses dan waktu yang tidak singkat.
Langkah awal yang bisa diambil adalah melatih anak untuk mengelola emosinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa membantu anak dalam mengendalikan emosinya:
– Mengajari mereka untuk mengidentifikasi dan menyebutkan emosi atau perasaan mereka.
– Mengajari mereka untuk mengenali emosi atau perasaan orang lain.
– Mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap perasaan anak.
– Menanggapi kebutuhan anak dengan tepat.
– Tidak merespons dengan negatif ketika anak rewel atau marah.
– Menjadi contoh yang baik.
– Menunjukkan emosi positif dan minat ketika berinteraksi dengan anak.
– Mengajarkan anak teknik-teknik relaksasi (toolbox emosional).
Gangguan Emosional yang Dapat Terjadi pada Anak
Tidak jarang meskipun anak telah mengalami perkembangan emosional sesuai dengan usianya, banyak orang tua yang masih kesulitan mengidentifikasi pemicu emosinya.
Terkadang, anak-anak dapat mengalami emosi negatif yang pada akhirnya bisa berujung pada ledakan emosi.
Walaupun hal ini dianggap sebagai bagian yang wajar dari perkembangan anak, namun ledakan emosi pada anak memerlukan perhatian khusus.
Tantrum dan perilaku anak yang mengganggu telah menyebabkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari keluarga.
Tantrum terjadi ketika anak kesulitan mengendalikan emosi marahnya dan merasa buruk tentang dirinya sendiri.
Baca Juga:Rekomendasi Aki Motor 2024 yang Bagus dan Tahan LamaTak Perlu bingung! Pilihan Oli untuk Motor Matic Beserta Harganya
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah emosi pada anak, di antaranya adalah:
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
- Kecemasan
- Trauma
- Kesulitan belajar
- Gangguan pemrosesan sensori (sensory processing issues)
- Spektrum autism
- Kurang mendapat kasih saying
- Terlalu terikat pada figur dominan
- Serta terjadinya tantrum dan ledakan emosi pada usia yang seharusnya sudah melewati tahapan tersebut, yaitu di atas usia 7-8 tahun.
- Perilaku anak sudah membahayakan dirinya atau orang lain.
- Perilaku anak menimbulkan masalah serius di sekolah.
- Perilaku anak memengaruhi kemampuannya bersosialisasi dengan teman, sehingga anak “dikucilkan” oleh teman-temannya.