KBEONLINE.ID– Akun media sosial memiliki settings yang tersedia untuk menyesuaikan privasi akun. Pemilik akun memiliki kendali penuh atas siapa yang dapat melihat profilnya berkat pengaturan privasi ini. Apakah akun yang private cenderung aman?
Menurut temuan jajak pendapat yang dilakukan oleh Penyedia Internet Satelit, Viasat Savings, menerapkan privasi akun jejaring sosial tidak menjamin keamanan akun sepenuhnya dari risiko online.
Hampir setengah dari mereka yang disurvei mengakui bahwa mereka mengelola akun media sosial mereka dalam pengaturan pribadi atau private. Setengah dari mereka memilih untuk mempublikasikan konten dan menjaga transparansi di media sosial.
Baca Juga:Sinopsis Drama Korea Queen of Tears, Menceritakan Dua Sejoli Hong Hae In dan Baek Hyun Woo yang JomplangKontroversi di Balik Pemblokiran Akun Facebook Jurnalis Terkenal Palestina dan Salat Jum'at di Al Aqsa
Selain itu, data mengungkapkan bahwa sejumlah besar konsumen terus merasa nyaman dengan membiarkan akun media sosial dan aplikasi terkait tetap terbuka.
Autumn Knowles, seorang konsultan telekomunikasi perumahan dan bisnis di Viasat Savings, mengklaim bahwa generasi lain juga berdampak pada tren pemilihan ini.
Di Forbes, ia menyatakan, “Beda generasi, beda pula cara pandang mereka terhadap media sosial,” yang dikutip pada hari Jumat (15/03).
“Kami melakukan survei untuk mencari tahu mengapa pengguna memilih untuk mempertahankan aplikasi daripada menghapusnya.” Knowles melanjutkan, “Mayoritas responden menggunakan aplikasi ini untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga.”
Knowles mengklaim bahwa karena responden Gen Z membutuhkan akses ke akun mereka, mereka sering menyimpan aplikasi tertentu lebih lama daripada yang lain.
Cara lain yang membedakan Gen Z dari generasi sebelumnya adalah bahwa mereka memandang media sosial sebagai alat online daripada sebagai cara untuk menjaga hubungan.
71% responden jajak pendapat diketahui meluangkan waktu untuk meninjau opsi privasi tambahan ketika mereka mendaftar akun media sosial. Knowles tidak menyangka bahwa hingga 71% pengguna akan memeriksa opsi privasi tambahan di dalam aplikasi.
Baca Juga:Jaga Kesehatan Lambung Saat Puasa Dengan 9 Tips Mudah Ini, Agar Ibadah Tetap Lancar!5 Makanan yang Tak Perlu Diragukan Lagi Kehalalannya Bagi Muslim, Bisa Jadi Menu Untuk Berbuka!
Hal ini menunjukkan bahwa ketika ada kesempatan, orang-orang mampu mengambil alih pengaturan privasi mereka. Menurut laporan tersebut, masalah privasi mendorong 50% partisipan untuk menyesuaikan pengaturan privasi mereka selama tahun lalu.
“Pelanggaran data dan serangan siber meningkat pada tahun 2019.” “Dengan demikian, masuk akal jika 50% responden menyesuaikan pengaturan privasi sosial mereka dengan lebih ketat,” ujar Knowles.